Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Cobalah Mengerti!" Sebuah Tipu Daya Pemisahan atau Panggilan Untuk Jalan Penyatuan Sebuah Relasi

9 November 2020   21:57 Diperbarui: 9 November 2020   22:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang ingin "dimengerti" sekaligus memiliki sikap "mengerti"
Manusia adalah makhluk yang ingin dimengerti. Kita semua pribadi yang ingin didengar oleh orang lain. Inilah kondisi psikologis umum yang sama di hampir setiap manusia. Pernyataan ini menegaskan bahwa wanita dan pria ingin dimengerti. Sekarang intensitas atau kuantitas dan kualitasnya yang bervariasi menjadikan pembedaan di antara pria dan wanita. Pemahaman telah direduksi bahwa wanita harus lebih dimengerti daripada pria. Baiknya adalah jadilah pribadi yang memiliki sikap untuk mengerti baik itu pikiran, perasaan dan hal lain yang menyangkut sesamanya. Memang tak selamanya orang harus mengerti dengan apa yang kita inginkan. Prinsipnya jangan hanya ingin dimengerti, tapi Belajarlah untuk dapat Mengerti orang lain, karena Interaksi dan Komunikasi yang baik ketika setiap orang dapat saling mengerti satu sama lain. 

Bagaimana hal ini dapat dilakukan?

Dengan sharing dan caring, berbagi dan memperhatikan. Dua kata ini merupakan perwujudan dari kasih untuk mengenal dan mengerti pribadi seseorang. Kedua kata ini saling terkait satu dengan yang lain. Aku berbagi karena aku perhatian padamu. Aku memperhatikanmu dengan cara aku mau berbagi denganmu. Ketika hal ini berjalan atau terwujud dengan baik dan benar, relasi akan semakin intim sebab aku semakin mengerti dan mengenal diri seseorang itu. 

Ada kalanya, kedua kata ini menjadi salah makna sebab berlandaskan "tipu daya". Apa dibalik sharing dan caring itu? Aku sharing dan caring pada seseorang sebagai ucapan terima kasih karena telah dia terlebih dahulu melakukan itu padaku. Pengenalan dan pengertian tetap akan terasa penuh. Tetapi, dengan mudahnya aku akan menyakiti dan melukai hati dan pribadinya, sebab dia telah mengerti dan mengenal aku. Seseorang ini bukanlah mengerti sepenuh hati melainkan sesuka hati atau semau hatinya. Parahnya dia dengan mudahnya berdalih bahwa sampai kapanpun tak kan ada yang dapat mengerti seseorang itu. So, aku sharing dan caring padamu sebagai wujud pelampiasanku bahwa aku butuh seseorang untuk berbagi dan memperhatikan. Sungguhkah ada seseorang (pribadi maupun orang lain) yang mampu mengerti dirinya sendiri? Apakah ini mengandaikan bahwa hidup seseorang itu tidak berarti atau statis tanpa sebuah perubahan? 

Cobalah Mengerti
Sebab manusia bergerak dan berkembang menuju "proses menjadi".
Aku hadir bukan untuk mengubahmu melainkan untuk mengenal dan mengerti kamu.

Memang benarlah ungkapan berikut bahwa "setiap kedipan mata, aku yang sekarang bukanlah aku yang sebelumnya, aku ini akan berubah karena hidup ini merupakan sebuah perubahan."

Cobalah Mengerti
A Big Change: Keterlibatan Hati dalam Sebuah Proses....
Dua faktor utama yang selalu mengiringi perubahan di sepanjang jalan sejarah umat manusia. Yang pertama adalah Proses. Proses bukanlah hanya kuantitas waktu yang diperlukan. Yang lebih penting dari sini adalah kualitas waktu. Proses selalu memberikan ruang bagi pembelajaran hidup. Yang kedua, keterlibatan hati. Proses bukanlah ruang kosong. Dan perubahan tidak cukup hanya diletakkan pada suatu proses waktu tanpa keterlibatan serius manusia. Dapat dikatakan bahwa proses membutuhkan keterlibatan hati. 

Ternyata, proses perubahan memiliki hukumnya tersendiri dan berjalan di atas rel waktu tertentu. Waktu mengubah segalanya. waktu akan mengubah semua hal, termasuk hati manusia, kata John C Maxwell. 

Dariku diminta kesabaran dan kesetiaan untuk menunggu bahwa Tuhan mengerjakan yang terbaik pada waktu yang tepat. Kadang tidak mudah menunggu sang waktu melakukan perubahan. Kadang tidak sabar melihat orang yang dicintai tidak beranjak dari konsep-konsep ketidaktepatan atas pemikirannya. Kehadiranku bukanlah untuk mengatur hidupnya melainkan untuk berbagi dan memperhatikannya sebagai seorang sahabat. Dibutuhkan juga kekuatan untuk mengerti seseorang yakni: The power of presence, The power of communication, dan The power of position. Hal ini dirasa akan menghantar pengenalan pada seseorang. 

Cobalah Mengerti
Sejauh mana aku membuka diri agar aku dikenal oleh orang lain. Sungguhkah aku telah mengenal orang yang kucintai ini? Hadirku bukanlah mau membuktikan bahwa aku adalah jembatan menuju kebebasanmu. Biarlah hanya waktu yang akan membuktikan jika kamu adalah penemuan terbesar dalam  hidupku...atau menjadi kesalahan terbesarku. 

Aku hadir bukanlah untuk sebuah tipu daya melainkan untuk menjadi sebuah pengenalan untuk sebuah relasi. Dan aku akan mencoba mengerti dirimu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun