Mohon tunggu...
dinafadiah
dinafadiah Mohon Tunggu... pegawai

Saya seorang pegawai yang bekerja di bidang transportasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kecelakaan Truk Yang Selalu Berulang? Kenali Hazard dan Penyebabnya.

13 Februari 2025   15:01 Diperbarui: 13 Februari 2025   15:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

1.   Pengemudi mengalami kelelahan yang berujung pada kondisi penurunan kewaspadaan (lost of awareness) sehingga seseorang bisa bertindak diluar kompetensi atau nalarnya dan kedua micro sleep (tidur saat mengemudi) dimana seorang pengemudi 100% tidak mampu mengendalikan kendaraannya (lost of control);


2.  Kompetensi pengemudi kendaraan barang sangat rendah, pemahaman mereka dalam menggunakan system pengereman, dalam memahami cara kerja system rem, dalam memastikan system rem berfungsi atau tidak serta pemahaman terhadap dashboard instrumentasi sangat rendah. Masalah human interface machine ini menjadi masalah yang sangat krusial, dimana teknologi itu sangat dinamis namun pengemudinya stuck. Gap tersebut pada akhirnya menyebabkan missing link yang berujung pada kegagalan pengendalian kendaraan;

3.  Performansi kendaraan yang buruk, dimana kondisi persyaratan teknis kendaraan yang tidak dirawat dengan baik. Tidak adanya standar, prosedur dan instruksi kerja, membuat para pemilik kendaraan dan mekanik seringkali hanya melakukan perbaikan ketika kendaraan tersebut bermasalah, dan itu dilakukan dengan teknik dan metode serta penggunaan material yang tidak sesuai dengan otomotive standard yang pada akhirnya justru menjadi hidden hazard dan bisa mencelakakan pada situasi dan kondisi tertentu tanpa bisa diprediksi oleh pengemudi. Kebocoran pneumatic, kebocoran hydrolik, gap kampas terhadap tromol, tabung udara bertekanan yang berisi air dan oli dll semuanya berawal dari praktek praktek pemeliharaan yang buruk;

4. Muatan overloading, sebagian besar kendaraan barang saat ini memuat barang jauh melampaui daya angkutnya. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kemampuan mesin menurun (power weight to ratio). Kendaraan tidak dapat melaju dengan kecepatan
yang wajar, kendaraan tidak mampu menanjak, jarak pengereman yang dibutuhkan jauh lebih panjang dari yang seharusnya dan terutama yang paling menonjol adalah meningkatkan damage factor terhadap kerusakan jalan. Overloading inilah yang menyebabkan tingginya kecelakaan di jalan tol (kasus tabrak depan belakang di jalan tol sangat tinggi, secara overall lebih dari 50% kecelakaan fatal di jalan tol adalah kasus tabrak depan belakang yang melibatkan kendaraan barang yang berjalan lambat).


Dengan besarnya jumlah kasus kecelakaan yang terjadi, maka perlu menilik sedikit lebih ke dalam pada Undang -- Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Pasal 5 ayat 1 bahwa Negara bertanggung jawab atas lalu lintas dan Angkutan Jalan dan pembinaanya dilaksanakan oleh Pemerintah. Dalam hal ini pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilakukan salah satunya dengan penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun