![[dpr] Gaji Tetap Mengalir, Tapi Hati Rakyat Sudah Pergi: Perlunya Etika dan Adab bagi Anggota Dewan](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/02/file1b549156-2ec1-45a4-b331-a757f7fc9902-68b6499eed64152c5867fef4.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Penulis: Dina Amalia (Kaka D)
Sources: Pengalaman Pribadi -- Tour 5 Kota di Pulau Jawa
Beberapa waktu saya dikirimi satu tas penuh berisi koleksi buku, yang lawas tentu saja. Mata bergairah, tak sabar mengeksekusinya!
Dari sekian buku, perhatian saya teralihkan pada dua buku berbodi kembar. Bergambar jejak wisata, peninggalan sejarah dan budaya. Belum pernah saya lihat sebelumnya.
Buku itu berjudul 'Peta Kilometer Jawa Bali & Petunjuk Tamasya' dan 'Peta 13 Kota'. Hasil susunan Soemasno, cetakan ke 8 tahun 1982. Di halaman depan juga masih tertera harga lawas, yakni Rp 3.700. Sudah berharga murah, kualitas kertas glossy punya. Terpana!
Semula saya mengira, kedua buku itu hanya mencakup peta daerah dan dunia tok. Rupanya salah. Melainkan berisi sejarah, petunjuk dan rekomendasi tempat wisata beberapa daerah, dilengkapi potret tempat wisata asli 1982. Nostalgia, lengkap sudah!
Menjadi kebetulan, sebab saya akan tour ke 5 kota di Pulau Jawa: Semarang, Yogyakarta, Gunung Bromo, Kota Batu dan Malang. Jakarta? Tetap tak ketinggalan. Saya berpikir, bisakah saya menyusun itinerary dari bekal buku dan peta 1982?
Saya mencobanya. Sebagian perjalanan mengikuti rekomendasi buku, sebagian tetap pada rencana awal. Berbekal buku dan peta 1982, saya memulai perjalanan!
Kotanya Sibuk, Metropolitan Jakarta
Saya memulai perjalanan dari kota di mana saya dilahirkan dan dibesarkan, juga menjadi kota yang paling pertama direkomendasikan oleh buku 'Peta Kilometer Jawa Bali & Petunjuk Tamasya'.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!