Toko buku fisik, yakni gerai buku yang memiliki bangunan secara permanen. Utamanya melayani penjualan secara tatap muka -- melihat, memilah, mengecek, membayar, bahkan tawar-menawar buku secara langsung.
Jika, di luar dari bagian toko buku resmi penerbit atau sering disebut 'toko buku alternatif', biasanya lokasi toko buku tersebut berkelompok dalam satu kawasan. Di sisi lain, ada juga yang berdiri secara terpisah atau bangunan mandiri.
Apakah toko buku fisik juga merambah ke pasar online?
Tentu! Semenjak era digital berkumandang, pengusaha buku ikut beradaptasi demi menjaga usaha tetap relevan, baik resmi penerbit ataupun alternatif. Jika, resmi penerbit, mudahnya bisa dirimu lihat langsung di marketplace, misal salah satunya Gramedia, yang kini melayani penjualan offline dan online (seperti di Shopee).
Toko buku alternatif, secara perlahan juga ikut beradaptasi merambah ke online, bahkan asyik membaca tren dan mencocokkan strategi penjualan, salah satunya dengan aktif melakukan penawaran melalui live streaming, alhasil bisa lebih untung + dekat dengan pembaca. Jadi, memiliki dua jalur kunjungan: mau datang langsung ke toko bisa, mau yang mudah lewat online juga bisa banget!
Tetapi, ada juga toko buku fisik yang masih bertahan pada penjualan tatap muka. Tetap menjaga toko dan mengandalkan pengunjung datang secara langsung.
Benang merahnya:Â Toko buku fisik memiliki gerai bangunan yang bisa dikunjungi secara langsung, meskipun sudah merambah ke pasar online. Mereka masih bertahan (nambah strategi) dan sudah pasti memiliki alamat toko yang ajek (biasanya selalu disematkan, agar pengunjung bisa tahu / datang).
Toko Buku Online (Gudang / Penyimpanan)
Toko buku online, yakni lapak buku yang utamanya fokus melayani penjualan secara online saja, seperti di marketplace atau sosial media.
Akrab dengan aktivitas online, bukan berarti nggak memiliki fisik tempat atau bangunan. Tentu ada! hanya saja berbeda operasional. Biasanya berupa bangunan rumahan (bukan toko umumnya) atau gudang penyimpanan khusus.
Jika, toko buku fisik terbuka untuk dikunjungi pelanggan. Maka, gudang toko buku online secara operasional sangat terbatas, hanya dikunjungi oleh karyawan atau para pengelola toko. Bisa saja dikunjungi, tetapi dominan harus bertanya atau janjian lebih dulu.
Kok, pelit banget nggak boleh dikunjungi? Emang dari mana asal toko buku online?Â