Mohon tunggu...
Dimaz Azhar
Dimaz Azhar Mohon Tunggu... PMM

PMM Desa Purworejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stop Bullying Sejak Dini: Aksi Sosialisasi dan Cap Tangan Oleh Mahasiswa UMM di UPT SDN Purworejo 03 Blitar

22 Agustus 2025   20:47 Diperbarui: 22 Agustus 2025   20:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Mahasiswa PMM UMM dengan seluruh warga sekolah SDN Purworejo 03

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata -- Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN--PMM) Bhaktiku Negeri 2025 Universitas Muhammadiyah Malang menghadirkan program Sosialisasi Anti-Bullying di UPT SDN Purworejo 03, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran siswa sekolah dasar mengenai bahaya bullying dan cara mencegahnya. Kegiatan dilaksanakan melalui penyampaian materi dengan media PowerPoint, penulisan perasaan saat menjadi korban bullying menggunakan sticky note, serta kegiatan cap tangan sebagai simbol komitmen bersama. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa mampu memahami konsep bullying, mengungkapkan perasaan negatif saat membayangkan menjadi korban, serta berkomitmen menolak segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah.

Fenomena bullying di lingkungan sekolah merupakan isu serius yang berdampak luas terhadap perkembangan anak, baik secara psikologis, sosial, maupun akademik. Jika tidak segera ditangani, bullying dapat menimbulkan trauma jangka panjang, menurunkan rasa percaya diri, hingga mengganggu proses belajar. Oleh karena itu, langkah preventif sejak dini sangat diperlukan agar anak-anak memahami bahaya bullying sekaligus menanamkan sikap empati, saling menghargai, dan peduli terhadap sesama.

Melalui program KKN-PMM Bhaktiku Negeri 2025, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi anti-bullying di UPT SDN Purworejo 03 Blitar. Kegiatan ini dikemas secara edukatif, interaktif, dan menyenangkan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah meminta siswa menuliskan perasaan mereka ketika mengalami bullying di sticky note, kemudian menutup kegiatan dengan aksi cap tangan bersama sebagai deklarasi simbolis untuk menolak perundungan.

Sosialisasi Bullying oleh Mahasiswa PMM UMM di SDN Purworejo 03
Sosialisasi Bullying oleh Mahasiswa PMM UMM di SDN Purworejo 03
Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif melalui tiga tahapan:
  • Sosialisasi dengan PowerPoint -- mahasiswa menyampaikan materi mengenai pengertian, jenis, dan dampak bullying menggunakan visual menarik agar mudah dipahami siswa.
  • Menuliskan perasaan saat dibully -- setiap siswa mendapat sticky note berwarna untuk menuliskan bagaimana perasaan mereka jika mengalami bullying, lalu menempelkannya di papan refleksi.
  • Cap tangan bersama -- seluruh siswa membubuhkan cap tangan berwarna di kain putih sebagai simbol komitmen menolak bullying.

Sosialisasi berjalan lancar dengan partisipasi aktif siswa. Materi yang dipaparkan melalui PowerPoint disambut antusias, terutama karena disertai gambar dan ilustrasi nyata. Pada sesi sticky note, banyak siswa menuliskan ungkapan perasaan seperti "sedih", "sakit hati", "kecewa", "dikucilkan", hingga "depresi". Hal ini membuktikan bahwa mereka mampu membayangkan dampak emosional bullying.Puncak kegiatan berupa cap tangan bersama menciptakan suasana penuh kebersamaan. Cap tangan berwarna-warni di banner menjadi simbol nyata komitmen siswa untuk menolak bullying. Guru-guru pun menyambut positif kegiatan ini, menilai bahwa sosialisasi anti-bullying sangat relevan untuk membentuk karakter anak agar lebih peduli terhadap lingkungan sosialnya.

Gambar kegiatan Cap tangan sebagai bentuk kesadaran simbolis atas kegiatan Bullying
Gambar kegiatan Cap tangan sebagai bentuk kesadaran simbolis atas kegiatan Bullying
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif berbasis partisipasi dapat meningkatkan kesadaran siswa sekolah dasar terhadap bahaya bullying. Kombinasi aspek kognitif (materi), afektif (sticky note), dan simbolis (cap tangan) memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Sticky note menjadi sarana refleksi emosional, sementara cap tangan memperkuat komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak.

Sosialisasi anti-bullying oleh mahasiswa KKN-PMM Bhaktiku Negeri 2025 Universitas Muhammadiyah Malang di UPT SDN Purworejo 03 Blitar berhasil memberikan edukasi yang komprehensif. Melalui materi, refleksi perasaan, dan aksi cap tangan, siswa tidak hanya memahami bahaya bullying tetapi juga menyatakan tekad bersama untuk menolaknya. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun