Mohon tunggu...
Dimaz Azhar
Dimaz Azhar Mohon Tunggu... PMM

PMM Desa Purworejo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Sampah Jadi Berkah: Revitalisasi Budidaya Maggot di Bank Sampah Sadar Alam Jaya Bersama Mahasiswa UMM

22 Agustus 2025   19:09 Diperbarui: 22 Agustus 2025   19:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan pengelola Bank Sampah Sadar Alam Jaya beserta dosen pembimbing

Purworejo, Blitar- Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan besar di tingkat pedesaan. Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, sebelumnya telah memiliki program budidaya maggot melalui Bank Sampah Sadar Alam Jaya sebagai solusi pengolahan limbah organik. Namun, program tersebut terhenti akibat kendala teknis dan manajemen. Kehadiran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program KKN-PMM Bhaktiku Negeri 2025 memberikan semangat baru melalui revitalisasi kandang maggot, edukasi masyarakat, serta penguatan kolaborasi untuk keberlanjutan program. Artikel ini mendeskripsikan proses revitalisasi, hasil, serta dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan.

Sampah rumah tangga merupakan masalah serius seiring meningkatnya jumlah penduduk. Data KLHK mencatat sekitar 60% timbulan sampah di Indonesia berupa sampah organik. Jika tidak dikelola, sampah organik menimbulkan bau, pencemaran, bahkan sumber penyakit. Salah satu inovasi pengolahan sampah organik adalah pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot. Maggot mampu mengurai sampah secara cepat, sekaligus menghasilkan pakan ternak bernilai ekonomi.

Gambar kandang lalat sebelum perbaikan
Gambar kandang lalat sebelum perbaikan

Desa Purworejo melalui Bank Sampah Sadar Alam Jaya pernah menjalankan program budidaya maggot, namun sempat berhenti karena kendala sarana dan manajemen. Melalui KKN-PMM UMM tahun 2025, mahasiswa berupaya merevitalisasi program dengan memperbaiki kandang maggot, memberikan pendampingan, dan mengajak masyarakat aktif kembali dalam pengelolaan sampah berbasis maggot.

Revitalisasi dilakukan dengan metode partisipatif melalui beberapa tahap: (1) koordinasi dan survei lapangan untuk memetakan kendala, (2) pengadaan bahan dan alat renovasi, (3) renovasi kandang maggot secara gotong royong, (4) finishing dan branding berupa pemasangan banner, serta (5) edukasi dan pendampingan kepada masyarakat terkait budidaya maggot.

Tahap koordinasi menghasilkan pemetaan kendala utama berupa kerusakan kandang dan lemahnya pengelolaan. Setelah dilakukan pembelian bahan, mahasiswa bersama pengelola melaksanakan renovasi hingga kandang kembali layak pakai. Pada tahap akhir, finishing disertai pemasangan banner identitas agar keberadaan kandang maggot mudah dikenali. Kini kandang siap dimanfaatkan kembali sebagai pusat pengolahan limbah organik sekaligus sarana edukasi masyarakat Purworejo.

Gambar kandang lalat setelah perbaikan
Gambar kandang lalat setelah perbaikan
Revitalisasi budidaya maggot ini menunjukkan bahwa program KKN-PMM tidak sebatas kegiatan akademik, melainkan memberi solusi nyata. Dari sisi sosial, kegiatan ini menumbuhkan kesadaran pentingnya memilah dan mengolah sampah rumah tangga. Dari sisi ekonomi, maggot membantu warga menekan biaya pakan ternak. Sedangkan dari sisi ekologis, berkurangnya timbulan sampah organik berdampak pada menurunnya potensi pencemaran lingkungan. Sinergi mahasiswa dan masyarakat menciptakan keberlanjutan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan sekaligus bernilai guna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun