Mohon tunggu...
Dimas Rahmatullah
Dimas Rahmatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Film dan Musik merupakan hal pokok dalam hidup saya. Dengan menonton film dan mendengarkan musik, membuat saya lebih tenang. Saya adalah mahasiswa Pendidikan Sosiologi, yang membuat saya harus lebih senang membaca untuk mendapatkan informasi terkait fenomena sosial yang sedang terjadi lagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manggarai: Ketika Tawuran Dijadikan Ladang Cuan

1 April 2024   11:39 Diperbarui: 1 April 2024   12:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Properti Pribadi Penulis

Isu ini beredar bukan tanpa sebab, tapi juga dikaitkan dengan kuantitas dari kegiatan tawuran ini. Ditambah dengan tidak adanya korban dari tawuran ini dan hanya berlangsung sesaat. Tawuran akan selalu berlangsung ketika petasan dibunyikan yang menjadi tanda bahwa tawuran akan segera dimulai. Semua tersusun begitu rapih, dengan kesengajaan, yang membuat 'kegiatan' tersebut bisa berjalan dengan mulus.

Tercatat selama tahun 2022 kemarin, sudah terdapat 6 kali tawuran yang terjadi di Manggarai. Lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja yang berbeda dari tahun ini adalah pemicu yang ternyata hanya masalah sepele. Bukan masalah yang besar seperti halnya yang terjadi di tahun sebelumnya. Bermula dari sekelompok remaja yang nongkrong dan meledeki remaja lainnya. Kemudian timbul ketidaksukaan dan berakhir dengan aksi tawuran ini.

Sebelumnya masyarakat sempat melerai pertikaian, tapi karena sudah terlalu sering dan pemilihan lokasi yang terbilang strategis untuk tawuran, membuat warga memilih untuk membiarkan, semakin menambah kejanggalan dari tawuran ini. Apalagi isu jual beli 'barang' di kawasan sana sudah sangat menyebar, terutama di kawasan Berlan yang tidak jauh dari Manggarai.

Dengan beredarnya isu tersebut, membuat tawuran yang terjadi di Manggarai adalah sarana perdagangan agar tidak diketahui polisi. Dengan melibatkan peran aktif dari remaja dan tentunya ada embel-embel uang di dalamnya untuk ikut menciptakan kegaduhan di sekitaran Manggarai. Tidak ada lagi yang mereka inginkan selain uang, jika nyawa adalah satu-satunya hal yang mereka miliki.

Meski begitu, tidak semua warga Manggarai memiliki sifat yang sama. Terutama di dunia ini terlalu sulit untuk membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, semua begitu semu untuk dibedakan. Hanya saja, para remaja mebutuhkan masa depan yang gemilang, supaya bisa berguna dimanapun mereka berada. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjada titipan Tuhan yang entah didapat dengan rencana ataupun didapat karena celaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun