Keterbatasan lahan menjadi masalah umum di wilayah pedesaan seperti yang ada pada Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo. Desa Grajegan memang terkenal akan hasil padinya, namun selain itu untuk tanaman lain seperti sayuran bisa dibilang kurang sehingga mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk bercocok tanam dan memenuhi kebutuhan sayuran segar. Oleh karena itu, salah satu solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan ruang vertikal melalui pembuatan taman vertikal sayuran.
Taman vertikal adalah sebuah inovasi yang memanfaatkan ruang vertikal sebagai tempat untuk menanam tumbuhan. Biasanya wadah atau bentuk dari taman vertikal ini bisa dibeli namun dengan harga yang tergolong mahal. Maka dari itu Dimas Prasetyo, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menemukan sebuah ide untuk membuat sebuah taman vertikal menggunakan bahan yang mudah dijumpai dan dibeli dengan harga yang relatif murah. Selain itu, bahan ini juga umum di mata masyarakat khususnya pelaku tani.
Dalam pelaksanaannya, Dimas memberikan edukasi berupa panduan bagaimana menanam bibit sayur jika tidak memiliki lahan atau pekarangan yang kosong di rumah mereka. Untuk caranya yaitu dengan membuat Vertical Garden atau taman vertikal untuk memanfaatkan area vertikal rumah seperti dinding atau pagar.
Program dilaksanakan dengan dihadiri oleh ibu kelompok wanita tani (KWT) dan bapak kelompok tani Desa Grajegan. Materi disampaikan dengan penjelasan bagaimana cara membuat taman vertikal dengan bahan yang mudah dijumpai dan dibeli. Untuk bahannya yaitu polibag, tali strapping/anyaman, kayu/paralon, dan staples ukuran sedang. Untuk tata cara pembuatan sudah tertera pada poster yang dibagikan kepada peserta yang hadir.
Program pembuatan taman vertikal sayuran ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif bagi masyarakat yang memiliki lahan terbatas untuk bercocok tanam. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi sayuran segar dan sehat, serta mendorong gaya hidup berkebun di lingkungan rumah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI