Mohon tunggu...
Dimas Pratama
Dimas Pratama Mohon Tunggu... Analis Bisnis di enciety Business Consult

Penikmat kopi, menganalisis bisnis dan pasar di "Enciety Business Consult", bercerita di "Podcast Surabaya Unboxing", kadang suka nulis, dan jual kopi juga di "ButuhKopi Home Delivery Coffee". Salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Liberoid: Potensi Tersembunyi Kopi Liberika dan Excelsa

23 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   11:17 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Cupping dipandu oleh Adreng Pangandika. (Sumber: Dokumentasi Kula SUB)

Menurut Shobari Karim dari Sumber Wandhe Coffee Lab, pohon kopi liberoid memiliki produktivitas green bean yang jauh lebih tinggi dibandingkan arabika dan robusta. Berikut data perbandingannya:

  • Arabika: Rata-rata menghasilkan 750-900 gram green bean per pohon. Dibutuhkan sekitar 6-7 kilogram cherry untuk mendapatkan 1 kg green bean.

  • Robusta: Rata-rata menghasilkan 1 kilogram green bean per pohon. Dibutuhkan sekitar 4-5 kilogram cherry untuk mendapatkan 1 kg green bean.

  • Liberoid: Rata-rata menghasilkan 2,5 kilogram green bean per pohon. Namun, dibutuhkan sekitar 10-13 kilogram cherry untuk mendapatkan 1 kg green bean.

Produktivitas tinggi pada pohon liberoid disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, ukuran pohon liberoid yang jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan arabika atau robusta. Pohon liberoid bisa mencapai tinggi hingga 9 meter, sementara arabika maksimal 3 meter dan robusta maksimal 2 meter dalam kebun produksi. Kedua, pohon liberoid memiliki kemampuan unik untuk menghasilkan bunga dan buah pada batang utama atau batang tua, tidak seperti arabika dan robusta yang hanya berbuah di batang muda.

Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam proses panen. Ukuran pohon yang besar membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan peralatan khusus. Selain itu, meskipun produktivitas green bean tinggi, jumlah cherry yang dibutuhkan juga lebih banyak dibandingkan jenis kopi lainnya.

Kopi Liberoid di Tengah Tantangan Perubahan Iklim

Di tengah harga komoditas kopi dunia yang melambung, bahkan mencapai titik tertinggi dalam 50 tahun terakhir (CNBC Indonesia, 2024), kopi liberoid menawarkan solusi yang menjanjikan. Perubahan iklim telah menyebabkan gagal panen arabika dan robusta, sementara liberika dan excelsa lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan dapat tumbuh di lahan yang tidak ideal bagi kopi lainnya, seperti dataran rendah dan lahan gambut.

Liberika, khususnya, memiliki keunggulan karena bisa tumbuh di ketinggian 0-10 meter di atas permukaan laut dan mampu menghidupkan lahan gambut. Penelitian menunjukkan bahwa varietas kopi ini bisa menjadi tanaman yang produktif sekaligus membantu pelestarian lingkungan (Republika, 2017; TP UB, 2022).

Keunggulan dan Potensi Ekonomi

Jika kopi liberoid mendapatkan perlakuan berkualitas, mulai dari penanaman, proses pasca panen, hingga penyangraian, maka potensi ekonomi dan lingkungan yang ditawarkannya sangat besar:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Foodie Selengkapnya
    Lihat Foodie Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun