Mohon tunggu...
Jurnal Muda
Jurnal Muda Mohon Tunggu... Lainnya - Kumpulan catatan,beragam bentuknya

Sekedar mengambil,mengumpulkan,menyimpulkan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Idrus Riwayatmu Kini..

17 Agustus 2022   20:28 Diperbarui: 17 Agustus 2022   20:33 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Idrus

Menanggapi ejekan Idrus, Bung Tomo yang juga hadir dalam ceramah itu mengatakan, "Saudara Idrus orang Minang karena itu tidak akan merasakan bagaimana hubungan anak dengan ayah seperti kami orang Jawa, karena orang Minang sejak kecil hanya tahu ibu saja!" (hlm. 579).

Memang tokoh kita ini kontroversial. Saya saat SMA menemukan cerpennya yang berjudul Surabaya. Kalau kalian tertarik silahkan baca bukunya Idrus berjudul: Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma atau Antologi Puisi dan Prosa Gema Tanah Air HB Jassin 1945. Cerpen Surabaya ini bagi saya yang masih SMA sangat menarik sekaligus aneh. 

Menarik karena saya bisa memahami walaupun saat saya membaca sudah tahun 2021. Aneh karena Idrus tidak menampilkan patriotisme perang Surabaya. Ia malah menelanjangi kecamuk perang yang menghamparkan kebrengsekan dan kesombongan. 

"Orang tidak banyak percaya lagi pada Tuhan, Tuhan baru datang dan namanya macam-macam, bom, mitraliur, mortar. Mereka merintih-rintih kesakitan di tepi jalan dan dalam hatinya mereka menyumpahi Tuhan." 

Idrus disini menuliskan apa yang ia alami dan lihat. Tidak peduli dengan apa yang kita anggap tidak pantas untuk diceritakan, atau mungkin apa yang kita anggap tidak senonoh malah menarik untuknya?. 

Tapi yang saya lebih heran adalah sulit mencari buku karyanya, atau buku tentang orang ini. Saya sudah cari di perpus sekolah, di internet, sehingga kalau tulisan ini kurang lengkap ya wajarlah. Oke karena kopi saya sudah habis, dan saya masih mau ngopi lagi, tulisan ini saya cukupkan. Kayaknya yang tadi kurang gula kopinya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun