Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Onani dan Pornografi: Efek Negatif Hingga Solusinya yang Jarang Dibahas

24 September 2025   09:10 Diperbarui: 24 September 2025   09:10 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Onani dan Pornografi: Efek Negatif Hingga Solusinya yang Jarang Dibahas, Sumber foto: AI Gemini

Onani dan Pornografi adalah bahaya yang sering dianggap ringan. Terutama untuk anak-anak dan remaja yang akan beranjak dewasa.

Banyak orang melakukan onani dan pornografi, dalam bahasa gaul sering disebut bokep, menjadi "acuan" nya hanya untuk pelampiasan atau bahkan untuk menghindari zina. 

Namun, pandangan ini perlu dikaji lebih dalam, karena dalam Islam (atau mungkin agama lainnya), onani tetap dilarang dan secara medis pun membawa dampak buruk.

Al-Qur'an menegaskan dalam Surah Al-Mu'minun ayat 5--7, bahwa orang beriman adalah mereka yang menjaga kemaluannya kecuali pada pasangan yang sah. 

Dengan kata lain, menyalurkan syahwat di luar jalur halal termasuk perbuatan tercela.

Dampak Medis dan Psikologis

Menurut penelitian dari American Journal of Psychiatry, konsumsi pornografi berlebihan dapat menimbulkan kecanduan mirip narkoba, karena dopamin di otak dilepaskan secara berlebihan. 

Hal ini membuat seseorang sulit merasa puas dengan hal normal dalam kehidupan nyata.

Dari sisi medis, dilansir dari media Cleveland Clinic, onani yang berlebihan bisa menyebabkan kelelahan, nyeri otot, bahkan menurunkan gairah terhadap pasangan yang sah. Dalam jangka panjang, ini dapat memicu disfungsi seksual.

Secara psikologis, dikutip dari Psychology Today, kebiasaan menonton pornografi menurunkan rasa percaya diri, membuat seseorang merasa bersalah, dan menimbulkan kesepian.

Neurosains: Efek pada Otak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun