Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengakuan Demonstran Bayaran dan Teori yang Membongkar Skenarionya

1 September 2025   12:56 Diperbarui: 1 September 2025   12:56 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengakuan Demonstran Bayaran dan Teori yang Membongkar Skenarionya, Sumber Foto: ChatGPT

Ramai berita tersiar di WhatsApp dan media sosial tentang demo yang akan berlanjut di hari ini secara lebih besar-besaran.

Tentu ini semakin membuat masyarakat cemas dengan demo yang akan berlangsung dan pasti akan muncul pertanyaan besar, untuk siapakah demo ini ditujukan dan apa manfaatnya yang akan diterima oleh masyarakat?

Banyak yang mendukung, tapi tak sedkit pula yang skeptis terhadap gerakan demonstrasi kemarin, apalagi ketika sudah menjurus kepada tindak kriminal seperti pengrusakan ataupun penjarahan.

Ini sudah melenceng dari tujuan! Namun, masyarakat bisa apa?

Mungkin akan sama putus asanya dengan mereka yang kemarin menjadi korban penjarahan, tentu harga dirinya sebagai pejabat luluh lantak seketika.

Dan yang "menarik" dari itu semua, muncul beragam kisah yang membuat kita bisa memaknai demo seperti apa yang kemarin dan kemungkinan hari ini, Senin, (1/09/2025) berlangsung.

Beberapa hal akan saya cuplik dan diharapkan kita semua bisa memetik hikmah agar kondisi ini tidak terus menerus berlangsung, mengingat dampaknya yang sangat merugikan untuk kita semua.

1. Pengakuan Ahu: Dari Rombongan ke Rumah Pejabat
Republika mencatat kisah Ahu, pemuda yang tertinggal rombongan demo akhir Agustus kemarin.

Ia mengaku menerima instruksi untuk menjarah rumah pejabat, termasuk kediaman anggota DPR dan menteri. "Saya hanya ikut disuruh," begitu pengakuannya.

Sekilas tampak sepele, tapi pengakuan ini membongkar wajah asli demo: ada pihak yang menyusupkan skenario kriminal ke tengah massa. Bukan sekadar teriakan aspirasi, melainkan instruksi yang terencana.

Silahkan baca artikel lengkapnya di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun