Ramai berita tersiar di WhatsApp dan media sosial tentang demo yang akan berlanjut di hari ini secara lebih besar-besaran.
Tentu ini semakin membuat masyarakat cemas dengan demo yang akan berlangsung dan pasti akan muncul pertanyaan besar, untuk siapakah demo ini ditujukan dan apa manfaatnya yang akan diterima oleh masyarakat?
Banyak yang mendukung, tapi tak sedkit pula yang skeptis terhadap gerakan demonstrasi kemarin, apalagi ketika sudah menjurus kepada tindak kriminal seperti pengrusakan ataupun penjarahan.
Ini sudah melenceng dari tujuan! Namun, masyarakat bisa apa?
Mungkin akan sama putus asanya dengan mereka yang kemarin menjadi korban penjarahan, tentu harga dirinya sebagai pejabat luluh lantak seketika.
Dan yang "menarik" dari itu semua, muncul beragam kisah yang membuat kita bisa memaknai demo seperti apa yang kemarin dan kemungkinan hari ini, Senin, (1/09/2025) berlangsung.
Beberapa hal akan saya cuplik dan diharapkan kita semua bisa memetik hikmah agar kondisi ini tidak terus menerus berlangsung, mengingat dampaknya yang sangat merugikan untuk kita semua.
1. Pengakuan Ahu: Dari Rombongan ke Rumah Pejabat
Republika mencatat kisah Ahu, pemuda yang tertinggal rombongan demo akhir Agustus kemarin.
Ia mengaku menerima instruksi untuk menjarah rumah pejabat, termasuk kediaman anggota DPR dan menteri. "Saya hanya ikut disuruh," begitu pengakuannya.
Sekilas tampak sepele, tapi pengakuan ini membongkar wajah asli demo: ada pihak yang menyusupkan skenario kriminal ke tengah massa. Bukan sekadar teriakan aspirasi, melainkan instruksi yang terencana.
Silahkan baca artikel lengkapnya di sini