Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Serial Menulis Komedi: Menertawakan Hal yang Tak Patut ala Dark Comedy

31 Juli 2025   08:18 Diperbarui: 31 Juli 2025   10:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Menulis Komedi: Menertawakan Hal yang Tak Patut Ala Dark Comedy, Sumber Foto: Instagram @daniaaditya

Kita biasa tertawa saat melihat hal lucu: kejenakaan, permainan kata, atau situasi konyol. Tapi bagaimana dengan tertawa saat melihat penderitaan?

Jika begitu, maka kita perlu mengenal apa itu dark comedy alias komedi gelap. Komedi jenis ini mengajak kita tertawa pada hal-hal yang seharusnya tabu seperti kematian, kekerasan, penderitaan, bahkan penyakit mental.

Mengapa bisa begitu? Apakah kita kehilangan empati? Atau justru itulah cara manusia bertahan dari kerasnya hidup?

Dark comedy adalah genre humor yang menjadikan tragedi sebagai bahan tertawaan. Meski terdengar kejam, jenis humor ini seringkali lebih dalam dari sekadar lucu. 

Ia menyindir, mengkritik, dan mengungkap absurditas realitas secara tajam dan ironis.

Asal-usul Komedi Gelap

Istilah dark comedy mulai populer di abad ke-20, meski akarnya sudah muncul jauh sebelumnya. Aristophanes, penulis drama Yunani Kuno, sudah mempermainkan tema sosial-politik lewat sindiran keras. 

Tapi istilah modernnya baru dirumuskan lebih sistematis oleh penulis asal Prancis, Andr Breton, pada tahun 1930-an.

Menurut Breton, humor noir (komedi hitam) adalah bentuk perlawanan terhadap absurditas dunia modern seoerti perang, kemiskinan, dan ketimpangan. Lewat tertawa, manusia bisa merebut kembali kuasa atas rasa takut.

Di era modern, dark comedy berkembang luas lewat teater, sastra, televisi, dan terutama film.

Kenapa Kita Tertawa pada Hal Tragis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun