Jadi, untuk apa kita terus mendewakan ijazah?
Pendidikan Harus Kembali ke Esensi
Pendidikan seharusnya membentuk manusia, bukan hanya menghasilkan lulusan. Ijazah adalah bonus administratif, bukan tujuan akhir. Kita perlu kembali pada nilai dasar pendidikan: membangun nalar, karakter, dan keahlian.
Pendidikan yang baik tak semestinya bergantung pada gedung mewah atau gelar akademik. Seperti kata Ki Hajar Dewantara, "Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani agar dapat memajukan kesempurnaan hidup."
Saatnya Revisi Cara Pandang Kita
Selama ijazah dijadikan tolok ukur utama keberhasilan, maka selama itu pula kita menanam benih ketimpangan, kemunafikan, dan stagnasi. Sudah saatnya kita ubah paradigma dengan menghargai kompetensi, kejujuran, dan integritas di atas sekadar gelar.
Karena sesungguhnya, bangsa yang besar bukan dibangun oleh tumpukan ijazah, apalagi sampai menggunakan ijazah palsu, melainkan oleh orang-orang yang tahu cara berpikir dan bertindak.
Ada sebuah kutipan bagus dari Rocky Gerung yang bisa kita jadikan renungan bersama:Â
"Ijazah itu hanya menunjukkan bahwa seseorang pernah sekolah, bukan menunjukkan ia pernah berpikir."
Jadi, banggakah kita ketika gelar pendidikan yang tercantum di dapat dari selembar kertas Ijazah palsu belaka?***
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI