Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir Melanda Jakarta: Ingat di Zaman Belanda Agar Selalu Waspada dan Lapang Dada

8 Juli 2025   07:56 Diperbarui: 8 Juli 2025   07:56 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Banjir Melanda Jakarta: Ingat di Zaman Belanda Agar Selalu Waspada dan Lapang Dada, Sumber: Foto ChatGPT

Sampai drainase dibersihkan rutin, saluran diperbaiki, dan warga disiplin menjaga lingkungan  dengan tidak membuang sampah sembarangan, banjir akan tetap jadi rutinitas tahunan.

Jangan Lupa Faktor Perubahan Iklim

Selain faktor lokal, Jakarta juga menghadapi tantangan global. Perubahan iklim menyebabkan curah hujan lebih ekstrem dan permukaan air laut terus naik. 

Menurut BMKG, wilayah pesisir Jakarta akan semakin sering terkena banjir rob bila tidak ada upaya serius menahan intrusi air laut. Artinya, banjir bukan hanya urusan hari ini, tapi tantangan jangka panjang.

Agar Kita Waspada dan Lapang Dada

Banjir memang musibah, tapi juga bisa jadi pelajaran. Dari zaman Belanda, kita tahu bahwa Jakarta memang kota rawan banjir. Tapi sejarah juga membuktikan, dengan perencanaan matang, banjir bisa dikendalikan. 

Kuncinya ada di kolaborasi: pemerintah harus memperbaiki infrastruktur air, sementara masyarakat menjaga lingkungan dan sadar akan risiko.

Semoga ke depan, kita tidak hanya saling menyalahkan saat banjir tiba. Tapi bersama-sama membangun Jakarta yang lebih tahan banjir dan ramah lingkungan. 

Waspada, iya. Lapang dada, harus. Karena banjir adalah bagian dari wajah Jakarta, yang tak akan hilang kalau kita hanya diam menunggu air surut.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun