Bahkan banyak pembicara terkenal ternyata introvert, seperti Barack Obama dan Emma Watson.
Di sisi lain, extrovert punya kelebihan dalam spontanitas dan energi saat tampil.Â
Mereka lebih mudah membangun interaksi dengan audiens.Â
Tapi jika tanpa persiapan, kadang isi pembicaraannya kurang terstruktur.
Jadi, kuncinya adalah: public speaking bukan soal kepribadian, tapi soal skill yang dilatih terus-menerus.
Nah, sekarang kita bedah sedikit tentang public speaking dan speaking skill.Â
Dua istilah ini sering dipakai bergantian, padahal beda loh.
Speaking skill itu kemampuan dasar berkomunikasi lisan. Termasuk di dalamnya: intonasi, pelafalan, kosakata, tata bahasa, sampai kemampuan mendengarkan. Ini yang biasa dipelajari di kelas bahasa.
Sementara public speaking adalah kemampuan menyampaikan pesan di depan audiens, secara persuasif dan terstruktur. Jadi public speaking itu memanfaatkan speaking skill, tapi ditambah kemampuan mengelola panggung, bahasa tubuh, hingga memahami psikologi audiens.
Maka wajar kalau ada orang yang sehari-hari cerewet, tapi begitu pegang mikrofon di depan umum malah grogi. Atau sebaliknya, orang yang pendiam di keseharian, tapi kalau presentasi tampil kalem, jelas, dan memukau.
Public speaking itu penting banget hari ini. Bukan cuma buat pembicara profesional, tapi buat siapa saja yang ingin ide-idenya didengar.