Demikian juga dalam surat Ali-Imran ayat 139:
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
(QS. Ali-Imran: 139)
Islam tidak menafikan bahwa kesedihan adalah bagian dari fitrah manusia. Namun Islam tidak membenarkan larut dalam kesedihan hingga membuat kita lemah, pasrah, dan kehilangan arah.
Kajian Psikologi: Kesedihan Bisa Merusak Mental
Dikutip dari American Psychological Association (APA), kesedihan yang berlangsung lama dapat memicu gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, bahkan trauma.Â
Dalam psikologi, kondisi ini dikenal sebagai rumination, yaitu kebiasaan memikirkan masalah secara berulang tanpa solusi.
Menurut Harvard Health Publishing, kesedihan berlarut bisa mengganggu bagian otak seperti amigdala (pengatur emosi) dan hippocampus (pengatur memori).Â
Jika tidak tertangani, hal ini menyebabkan sulit fokus, mudah marah, sulit tidur, dan kehilangan motivasi.
Pengaruh Hormon: Apa yang Terjadi Saat Kita Sedih?
Saat seseorang mengalami kesedihan berat atau stres emosional, tubuhnya menghasilkan hormon kortisol, hormon stres utama.Â
Jika kadar kortisol tinggi dalam waktu lama, akan muncul gejala seperti jantung berdebar, tekanan darah naik, imunitas turun, dan tubuh terasa lelah meskipun tidak banyak aktivitas.