Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas, Setan Masuk Lewat Kesedihan! Ini Pandangan Islam, Psikologi dan Solusinya

12 Juni 2025   19:08 Diperbarui: 12 Juni 2025   19:08 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awas, Setan Masuk Lewat Kesedihan! Ini Pandangan Islam, Psikologi dan Solusinya, Photo by gentina danurendra: pexels.com

Demikian juga dalam surat Ali-Imran ayat 139:

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
(QS. Ali-Imran: 139)

Islam tidak menafikan bahwa kesedihan adalah bagian dari fitrah manusia. Namun Islam tidak membenarkan larut dalam kesedihan hingga membuat kita lemah, pasrah, dan kehilangan arah.

Kajian Psikologi: Kesedihan Bisa Merusak Mental

Dikutip dari American Psychological Association (APA), kesedihan yang berlangsung lama dapat memicu gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, bahkan trauma. 

Dalam psikologi, kondisi ini dikenal sebagai rumination, yaitu kebiasaan memikirkan masalah secara berulang tanpa solusi.

Menurut Harvard Health Publishing, kesedihan berlarut bisa mengganggu bagian otak seperti amigdala (pengatur emosi) dan hippocampus (pengatur memori). 

Jika tidak tertangani, hal ini menyebabkan sulit fokus, mudah marah, sulit tidur, dan kehilangan motivasi.

Pengaruh Hormon: Apa yang Terjadi Saat Kita Sedih?

Saat seseorang mengalami kesedihan berat atau stres emosional, tubuhnya menghasilkan hormon kortisol, hormon stres utama. 

Jika kadar kortisol tinggi dalam waktu lama, akan muncul gejala seperti jantung berdebar, tekanan darah naik, imunitas turun, dan tubuh terasa lelah meskipun tidak banyak aktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun