Aber mengungkapkan sosok ayahnya dengan penuh kebanggaan, ia pun juga menceritakan bahwa dirinya meneruskan semangat Ucu Kambing, salah satunya dengan mengurusi IKBT.
Selain Aber dan juga Ridho, ikut hadir dan berbicara dengan saya pengurus IKBT yang lain, Idet Naia yang biasa disapa Idet. Isi pembicaraan kami bisa dibaca di sini.
Di kesempatan lain, Minggu malam, (18/05/2025) saya berkunjung ke kediaman anak dari istri kedua almarhum Babe Ucu Kambing, Bardata, di Jalan Kebon Pala, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bardata dan kemudian diserahkan pada Aber sengaja menghidupkan kembali IKBT, ormas yang pernah besar di era 80-90an tapi sempat tenggelam dalam arus zaman.
Hanya saja yang membuat saya benar-benar kagum bukan cuma keberanian mereka "memanggil" kembali nama besar itu.
IKBT yang sekarang dikelola layaknya perusahaan profesional. Mereka punya kantor, struktur organisasi jelas, bahkan menggaji pemuda sekitar secara bulanan untuk mengerjakan berbagai program kerja mereka.Â
Hal tersebut disampaikan oleh Idet, yang malam itu juga ikut mendampingi kami berbicara dengan Bardata hingga larut malam.
Dalam perbincangan tersebut dan juga di perbincangan sebelumnya, rencana untuk menghidupkan kembali sejarah dan kisah hidup Ucu Kambing semakin bergelora.
Dihidupkan bukan untuk sebuah glorifikasi tapi lebih kepada mengenang segala jasa dan kebaikan almarhum Ucu Kambing, yang menurut sebagian orang, terutama yang tak mengenal serta mengikuti kiprahnya sering dianggap sebagai preman.
Padahal, faktanya, meski dahulunya dikenal gemar meneguk minuman keras, Ucu Kambing adalah orang yang membela segala kepentingan masyarakat Tenabang.
Hingga puncaknya adalah "kisah penaklukan Hercules" di tahun 1996, yang menurut Bardata, Idet dan sumber lain yang kami temukan berbeda dengan apa yang digembar-gemborkan.