Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Nyepi 2025: Makna, Tradisi Ogoh-Ogoh, dan Lokasi Arak-Arakan Terbesar

28 Maret 2025   19:01 Diperbarui: 29 Maret 2025   12:33 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Raya Nyepi 2025: Makna, Tradisi Ogoh-Ogoh, dan Lokasi Arak-Arakan Terbesar, foto: Kompas.com

Salah satu tradisi yang paling dinanti menjelang Hari Raya Nyepi adalah pawai ogoh-ogoh. Patung raksasa ini biasanya berbentuk makhluk menyeramkan yang merepresentasikan Bhuta Kala, yaitu roh jahat atau sifat buruk dalam diri manusia.

Ogoh-ogoh dibuat dengan bahan dasar bambu, kayu, kertas, dan kain, dihias dengan cat dan ornamen hingga tampak menyeramkan. Pembuatan ogoh-ogoh melibatkan banyak warga dari berbagai banjar (kelompok masyarakat) di Bali. 

Setiap banjar biasanya membuat satu atau lebih ogoh-ogoh dengan desain yang unik dan penuh kreativitas.

Pada malam pengerupukan, sehari sebelum Nyepi, ogoh-ogoh diarak keliling desa atau kota. Tradisi ini bukan hanya tontonan spektakuler bagi wisatawan, tetapi juga memiliki filosofi mendalam. 

Pengarakan ogoh-ogoh melambangkan pembersihan diri dan lingkungan dari roh jahat sebelum memasuki hari suci Nyepi. Setelah diarak, patung-patung tersebut biasanya dibakar sebagai simbol pemusnahan sifat buruk dan penyucian diri.

Lokasi Perayaan Arak-Arakan Ogoh-Ogoh

Di Bali, hampir setiap desa adat atau banjar mengadakan arak-arakan ogoh-ogoh. Namun, beberapa lokasi menjadi pusat perhatian karena skala dan kemeriahan perayaannya. 

Salah satu lokasi utama adalah Patung Catur Muka Puputan di Denpasar, tempat berlangsungnya pawai ogoh-ogoh terbesar di ibu kota Bali. 

Rute arak-arakan biasanya melintasi Jalan Hasanuddin, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Gajah Mada, dan kembali ke Patung Catur Muka.

Selain di Denpasar, kawasan Ubud, Kuta, dan Sanur juga menjadi lokasi favorit untuk menyaksikan pawai ogoh-ogoh. Setiap wilayah memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi desain ogoh-ogoh maupun kemeriahan perayaannya.

Di luar Bali, perayaan arak-arakan ogoh-ogoh juga bisa ditemukan di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) secara rutin mengadakan parade ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun