Mohon tunggu...
Johana Saleh
Johana Saleh Mohon Tunggu... Jurnalis - wArga Indonesia

anak yatim yang ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengikuti Jejak Sang Kalah, Kesalahan Besar Prabowo

29 Mei 2019   11:30 Diperbarui: 29 Mei 2019   11:34 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://theparrot.co 

Sungguh sangat ironis ketika besarnya harapan masyarakat untuk melihat perubahan dinegara ini harus kandas karena kesalahan menentukan pilihan jalan dan salah memilih guru atau mentor. Itulah kesalahan besar Prabowo hingga harapan rakyat pun harus kandas dibenamkan oleh tim nua di BPN yang tidak mampu mengelola emosi massa yang ingin perubahan menjadi sebuah kemenangan.

Kubu Prabowo punya puluhan juta relawan jumlahnya, tapi sekedar menyiapkan saksi yang hanya delapan ratusan ribu saja tak mampu, padahal banyak bahkan jutaan relawan yang siap jadi saksi tanpa dibayar. Ini kesalah Prabowo memilih para pembantunya di BPN, mereka malas, tidak mau cape dan tidak mau lelah untuk menangkal kecurangan yang sudah sejak awal diketahui bahwa Prabowo akan dicurangi.

Antusiasme rakyat Indonesia untuk berubah terlihat jelas dari naiknya tingkat partisipasi pemilih yang meningkat. Saya meyakini bahwa naiknya partisipasi itu bukan karena ingin memilih Jokowi tapi ingin perubahan. Namun sayang, semua itu harus kandas karena Prabowo tidak pernah belajar dari kesalahan.

Kesalahan terbesar Prabowo adalah, memilih jalan mengikuti jejak sang kalah. Amin Rais yang pernah kalah dan gagal dalam kontestasi politik sejak ordw reformasi dijadikan guru dan mentor yang diikuti oleh Prabowo. Bersama gerbongnya seperti Rizieq Sihab yang punya agenda hanya untuk membesarkan PKS partai koalisinya, Prabowo harus mengulangi kesalahan dan kegagalan 2014. Amin Rais kalah dalam politik, Rizieq Sihab kalah dalam perlawanan serangan ke dirinya hingga harus mengasingkan diri. Inilah point besar kesalahan Prabowo pada Pemilu kali ini.

Dua kesalahan di atas, memilih Sang Kalah dan salah memilih pembantu adalah penyebab utama kekalahan Prabowo. Padahal semua itu bisa berbeda hasilnya andai Prabowo memaksimalkan faktor adanya SBY di koalisi. SBY punya segudang pengalaman dan bukti nyata memenangi Pilpres dan Pileg, serta pengalaman memenangkan pilkada bagi calon yang telah berkali-kali gagal seperti Kofifah di Jawa Timur. Peluang ini justru diabaikan oleh Prabowo hanya karena Amien Rais dan genknya seperti Rizieq Sihab tidak suka dengan SBY. Akhirnya, agenda Rizieq Sihab sukses besarkan PKS, Amien Rais tetap gagal meski anaknya dijadikan Sekretaris BPN. Harapan Amien Rais mungkin menjadikan anaknya jadi menteri, wajar cita-citanya itu ada bagi sang anak.

Pertarungan keras di Pilpres dari pihak 01 yang seharusnya dihadapi dengan kekuatan penuh, tidak terjadi. Mental para pembantu Prabowo di BPN baru sekelas EO saja, pengatur acara, bukan pengatur strategi dan taktik agar Prabowo selamat dari kecurangan dan menang. Mereka harus bertanggung jawab atas kekalahan Prabowo.

Selain itu, meski saya tak ingin menyebutnya sebagai kesalahan, tapi kegagalan Prabowo juga ditopang dari kegagalan menghitung secara cermat kalkulasi politik dalam memilih wakil. Prabowo memilih wakil yang punya uang, bukan yang mampu membuatnya menang.

Selamat jalan Prabowo, pentas politikmu sudah selesai. PKS sudah bahagia dengan suara tinggi, Rizieq Sihab bahagia karena agendanya tercapai. Amien Rais? Masih menggerutu karena Hanafi Rais tidak jadi menteri karena kekalahan Prabowo. Padahal dirinyalah salah satu penyebab kekalahan ini.

Salam dari saya, Anoman Obong yang masih tetap membela rakyat.

Di Sudut Kota Yang Tak Damai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun