Worldwide reveal Call of Duty: Black Ops 7 sudah berlangsung saat Gamescom Opening Night Live 2025. Selain gameplay trailer, Activision juga merilis Direct untuk mengungkap info lebih lanjut terkait game FPS tersebut. Namun, bukannya mendapat sambutan positif, entri terbaru CoD itu justru sudah panen dislike. Ada apa?
Reveal Call of Duty: Black Ops 7 Ungkap Detail Penting
Sekali lagi dikembangkan oleh Treyarch dan Raven Software, Black Ops 7 memiliki aspek mengikuti entri sebelumnya, Campaign, Multiplayer, dan Zombies.
Campaign-nya memiliki latar pada tahun 2035 setelah Black Ops 2 dan mengambil kontinuitas dari Black Ops 6. Tidak seperti sebelumnya, Campaign akan memiliki opsi co-op hingga empat pemain dengan global progression. Selain itu, terdapat Endgame yang berupa aktivitas di mana maksimal 32 pemain harus melakukan objektif tertentu di Avalon.
Sementara dalam Multiplayer, terdapat 16 map 6v6 yang relevan dengan seting 2035. Inovasi terbaru dalam franchise berupa mode Skirmish, sebuah mode Multiplayer berskala besar beserta dua map untuk 20v20. Sistem Omnimovement dari BO6 juga telah dipastikan kembali.
Untuk mode Zombies, ceritanya akan melanjutkan dari BO6. Treyarch menjanjikan terdapat map terbesar dalam seri Black Ops Zombies.
Gagal Pukau Publik, Reveal Trailer Panen Dislike di YouTube
Terlepas dari deretan inovasi itu, publik sama sekali tidak terkesan, baik Reveal Trailer dan Direct. Reveal trailer saja mendapatkan rasio dislike lebih banyak daripada like di YouTube. Ironisnya, impresi ini hampir menyamai Reveal Trailer Infinite Warfare pada 2016.
Alasan di balik dislike ini hampir serupa dengan berbagai entri sebelumnya berdasarkan kolom komentar. Banyak penggemar merasa Call of Duty sudah melenceng jauh dari konsep awal. Alih-alih berfokus pada realisme militer, tim pengembang justru berfokus pada mengejar tren seperti Fortnite. Alhasil, terdapat skin yang sama sekali tidak relevan seperti misalnya berbagai kolaborasi dengan Beavis and Butt-Head dan Teenage Mutant Ninja Turtles.
Selain itu, Activision juga mendapat kecaman terkait microtransaction. Melihat bonus pre-order pada akhir trailer, terdapat beberapa DLC pack, edisi, dan koleksi berisi item kosmetik.
Bahkan tidak terhindarkan lagi, terdapat perbandingan antara BO7 dengan Battlefield 6. Beberapa justru menilai entri Battlefield terbaru itu memiliki potensi lebih besar sebagai game FPS lebih realistis.
Apakah Call of Duty: Black Ops 7 akan kesulitan menyaingi Battlefield 6 saat rilis kelak? Benarkah konsep yang melenceng dari realisme militer merupakan keputusan yang memicu bumerang?