Mohon tunggu...
Dimas Galih Putrawan
Dimas Galih Putrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

A gaming news enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Call of Duty League: Activision Blizzard Dituntut karena Dugaan Monopoli!

19 Februari 2024   10:04 Diperbarui: 19 Februari 2024   10:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Call of Duty

Activision Blizzard kini menghadapi tuntutan tentang Call of Duty League (CDL) dari tim OpTic Texas. Tim yang dimiliki OpTic Gaming itu menuduh pihak publisher memonopoli 100 persen liga dan turnamen profesional Call of Duty. Tuntutan itu sudah diajukan pada 15 Februari.

Sosok di balik tuntutan itu antara lain presiden OpTic Gaming Hector "H3CZ" Rodriguez dan pemain profesional Call of Duty legendaris Seth "Scump" Abner. Mereka mengincar ganti rugi sebesar US$680 juta melalui tuntutan hukum. Mereka menduga pihak publisher melanggar hukum antitrust dengan mencegah adanya liga kompetitor. Activision juga dinyatakan memonopoli pemasukan sponsor dan stream Call of Duty League.

Menurut pihak penuntut yang dilansir dari The Hollywood Reporter, pasar untuk turnamen dan liga Call of Duty sangat kompetitif hingga 2019. Sebelum CDL mulai digelar, beberapa pihak termsuk Activision, Major League Gaming, dan GameStop aktif dalam menggelar turnamen. Activision lalu mengakuisisi Major League Gaming senilai US$46 juta, hal ini menjadi dugaan bahwa pihak publisher telah menghapus ancaman kompetitif secara signifikan dalam pasar esports Call of Duty.

Namun, Activision selaku pemilik franchise Call of Duty diduga melanggar Sherman Act, sebuah hukum antitrust yang melaran pembatasan perdagangan secara ilegal. Hal ini karena pihak publisher mulai meminta tim dan pemain papan atas menyetujui permintaan mencari keuntungan dan berbagai ketentuan kontrak yang membatasi perdagangan. Selain itu, H3CZ dan Scump menduga bahwa 11 tim Call of Duty League lain ikut terlibat sebagai konspirator dan membiarkan Activision memonopoli kompetisi.

"Kami akan bertahan dengan teguh melawan tuduhan ini yang tidak ada dasar fakta atau hukum. Kami kecewa bahwa sosok dalam komunitas esports ini akan mengajukan tuntutan yang mengganggu bagi pemilik tim, pemain, penggemar, dan mitra yang sudah berinvestasi banyak waktu serta energi pada kesuksesan Call of Duty League," ungkap perwakilan Activision Blizzard dalam pernyataan.

Terlebih, ini bukan pertama kali bagi Activision Blizzard mendapat tuntutan perihal praktik bisnis esportsnya. Pada April 2023, Activision mencapai kesepahaman dengan Department of Justice Amerika Serikat dalam tuntutan hukum perihal gaji Call of Duty League dan Overwatch League.

Activision sendiri masih akan menggelar Call of Duty League sesuai jadwal dengan online qualifier untuk Major Two mulai digelar akhir pekan lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun