Mohon tunggu...
Dimas Firmansyah
Dimas Firmansyah Mohon Tunggu... Pelajar

filsafat psikologi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kesenian Reog Ponorogo Mulai Kehilangan Trendnya

6 Maret 2025   07:17 Diperbarui: 6 Maret 2025   07:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi dalam pertunjukan Reog juga perlu dilakukan agar lebih menarik bagi generasi muda, tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisionalnya.

 * Pengaruh Budaya Asing:

Globalisasi membawa masuk budaya asing yang lebih mudah diterima oleh generasi muda. Hal ini menyebabkan budaya tradisional, seperti Reog Ponorogo, terpinggirkan.

 Budaya populer dari negara-negara Barat dan Asia Timur, seperti K-pop, lebih diminati oleh generasi muda karena dianggap lebih modern dan menarik.

Upaya Pelestarian Reog Ponorogo:

Meskipun menghadapi tantangan yang besar, masih ada harapan untuk melestarikan Reog Ponorogo. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

 * Pendidikan dan Sosialisasi:

 Pendidikan tentang Reog Ponorogo perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah agar generasi muda mengenal dan mencintai kesenian ini sejak dini.

 Sosialisasi Reog Ponorogo melalui berbagai media, seperti media sosial, televisi, dan radio, perlu ditingkatkan.

 * Inovasi dan Kreativitas:

 Pertunjukan Reog perlu dikemas dengan lebih menarik dan inovatif, tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun