Mohon tunggu...
Dimas Agus Hairani
Dimas Agus Hairani Mohon Tunggu... Administrasi - Man Jadda Wajada

S1 Manajemen Unesa | S2 Sains Manajemen Unair | Part of LPDP_RI PK 163

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Harus Berdakwah?

27 Februari 2018   04:44 Diperbarui: 27 Februari 2018   04:52 1918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' 

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.'" (HR. Imam Muslim, Kitabul Imarah, bab Man Qaatala lir Riya' was Sum'ah Istahaqqannar (VI/47) atau (III/1513-1514 no. 1905 dan Imam An Nasa-i, Kitabul Jihad bab Man Qaatala liyuqala : Fulan Jari', Sunan Nasa-i (VI/23-24), Ahmad dalam Musnad-nya (II/322) dan Baihaqi (IX/168). Hadits ini dishahihkan oleh al Hakim dan disetujui oleh adz Dzahabi (I/418-419), Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq Musnad Imam Ahmad, no. 8260 dan Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani dalam Shahih at Targhib wat Tarhib (I/114 no. 22) serta dalam Shahih An Nasa-i (II/658 no. 2940).

Mari kita petik hikmah dari hadis di atas, perbuatan yang kita nilai baik belum tentu di hadapan Allah adalah baik, karena itu tergantung niat kita. Sehingga ketika kita berdakwah niatnya adalah karena Allah, untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka yang kita dapatkan adalah kebaikan dari dakwah itu menjadikan kita semakin bertambah iman. Begitu pun sebaliknya, ketika dakwah kita tidak diniatkan karena Allah, yaitu untuk mengejar kepentingan duniawi, maka itulah yang kita dapatkan. Sehingga amat pentinglah kita menjaga niat ini. Ibarat sebuah setir kendaraan perlu kita jaga agar kendaraan yang kita bawa bisa sampai ke tujuan.

Setelah memantapkan niat, dan senantian menjaga niat dalam aktivitasnya, selanjutnya adalah aktivitas dakwah yang perlu kita lakukan janganlah lepas dari ilmu. Ilmu adalah peta, menunjukkan arah kepada pembacanya. Ibarat cahaya, menerangi orang di tengah jalan yang gelap gulita. Maka benarlah ungkapan "al 'ilmu nuurun wal jahlu dlaarun" ilmu adalah cahaya, dan kebodohan adalah bahaya. Dalam berdakwah pun demikian, bagaimana kita mengajak orang mengerjakan amalan yang baik dan meninggalkan yang tidak baik apabila kita tidak tau apa saja perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik. 

Bagaimana kita dapat mengajak orang agar tidak menuju pohon dengan buah yang beracun apabila kita tidak tau perbedaan antara pohon dengan buah yang beracun dan tidak?. Jangan sampai gara-gara kita tidak mengetahui ilmunya, orang justru terbalik seharusnya dia sudah mendapatkan buah yang manis justru kita gantikan dengan buah yang beracun, sebagaimana firman Allah, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al Israa' (17): ayat 36). Oleh karena itu kenapa Allah dan Nabi Muhammad serukan untuk menjadi orang yang berilmu, bahkan Nabi Muhammad wajibkan untuk menimba ilmu untuk setiap orang. Bahkan dalam urutan perintah Tuhan kepada NabiNya, sebelum Nabi diberikan perintah memberikan peringatan, diperintahkan dulu kepada beliau untuk membaca.

Setelah kita mengetahui ilmunya, maka kita pun mulai berdakwah, secara perlahan mulai dari orang terdekat kita hingga ke masyarakat luas. Namun kita jangan sampai lengah saudaraku, amat halus sekali godaan syaitan agar amal kebaikan yang kita niatkan karena Allah dapat berbelok ke arah yang lain apabila kita tidak menjaga hati kita. Tidak hanya menjaga niat, namun menjaga hati salah satunya juga menjaga diri dari sikap SOMBONG. Terkadang ketika kita sudah berilmu, dan berdakwah di mana-mana, timbul perasaan menganggap dirinya telah pandai, dirinya telah benar dan yang lain salah, dia lebih beriman daripada orang yang diceramahinya. 

Mari kita lihat nasihat Ibnu Athailah dalam kita Al Hikam karangan beliau, beliau mengatakan "Siapa merasa dirinya tawadhu', maka dia benar-benar telah takabbur (sombong)." Ternyata ketika kita merasa demikian (merasa telah beriman dari pada orang lain), dikatakan kita telah sombong. Dan ini sejalan dengan hadis Nabi Muhammad, "Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR. Muslim no. 91). Ya, kita merasa diri kita lebih beriman, sehingga kita anggap orang lain penuh dosa, bukankah kita menganggap diri kita lebih tinggi dari pada orang lain?. Astaghfirullah.Kita berlindung kepada Allah dari sikap sombong ini. Kita berdakwah karena ini hal yang baik, yaitu untuk mengajak sama-sama dalam naungan kasih sayang Allah dengan menjalankan perintahNya dan sunah RasulNya.

Mari kita berdakwah dengan senantiasa menjaga niat kita karena Allah, menjauhkan diri dari sikap sombong karena sejatinya apa yang kita sampaikan adalah kebaikan yang datangnya dari Allah, dan segala ilmu adalah milik Allah. Marilah kita bersyukur karena diberikan amanah oleh Allah berupa ilmu, dan mari kita sampaikan agar tidak hanya diri kita sendiri yang merasakan kebaikan itu, namun juga orang di sekitar kita. Begitulah manusia, makhluk yang tidak sendirian namun senantiasa saling berbagi, berbagi kebaikan dan kebermanfaatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun