Sudah jelas bahwa agar mudah melihat petunjuk di jalan adalah dengan melihatnya. Tapi bagaiamana jika tidak mau melihat?, maka bisa jadi kita kehilangan arah, terjatuh, atau bahkan tersesat sekalipun. Hati menjadi organ yang sangat penting tidak hanya fungsinya sebagai penyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan [5], tapi fungsi lainnya yang di jelaskan oleh Rasulallah.
Rasulallah mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati.” (HR. Muslim). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menegaskan, “Hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula prajuritnya.” (Majmu’ Al Fatawa, 11/208). [6]
Maka, ketika hati ini baik, InsyaAllah perbuatan yang dilakukan seseorang tersebut juga akan baik, dan begitupun sebaliknya. Allah berfirman, “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridaiNya.” (Al Fajr (89): ayat 28). Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) bersedih hati.” (Al Ahqaf (46): ayat 13).
Lalu, bagaimana jika seseorang terlanjur sudah salah jalan?, dia sudah menyimpang dari jalan kebenaran?. Masyaallah, sungguh Allah gafurur rahim, ar rahmanir rahim. Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, tidak ada dosa yang tidak Dia ampuni apabila hambaNya mau bertaubat. Allah berfirman, “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az Zumar (39): ayat 53).
Maka segeralah turn over arahmu, “tak peduli seberapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga”. Begitulah ungkap Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya Change!.
Referensi:
[1] https://kbbi.web.id/maksiat
[2] http://qaamus.com/indonesiaarab/durhaka/1
[3] https://kbbi.web.id/durhaka
[4] https://rumaysho.com/1257-maksiat-menggelapkan-hati.html - HR. At Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban (7/27) dan Ahmad (2/297). At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan
[5] https://mediskus.com/dasar/fungsi-hati