Landsat 5 adalah satelit penginderaan jauh yang diluncurkan pada 1 Maret 1984 sebagai bagian dari Program Landsat, yang dikelola bersama oleh US Geological Survey (USGS) dan NASA. Satelit ini dirancang untuk mengumpulkan citra permukaan bumi dan beroperasi selama hampir 29 tahun sebelum dinonaktifkan pada tahun 2013.
Citra Landsat 5 Â
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari penggunaan citra Landsat 5:
Kelebihan:
Durasi Operasional Panjang: Landsat 5 mencatat rekor dunia untuk 'Satelit Pengamatan Bumi yang Beroperasi Terlama' karena berhasil beroperasi selama hampir 29 tahun.
Arsip Data yang Luas: Karena durasi operasionalnya yang panjang, Landsat 5 menyediakan arsip data yang luas, yang sangat berguna untuk studi perubahan lingkungan jangka panjang.
Gratis: Data dari Landsat 5 dapat diunduh secara gratis, membuatnya mudah diakses oleh peneliti dan praktisi di seluruh dunia.
Kelemahan:
Teknologi Sensor yang Usang: Dibandingkan dengan satelit penginderaan jauh yang lebih baru, sensor pada Landsat 5 sudah ketinggalan zaman, terutama setelah sensor Thematic Mapper gagal pada November 2011.
Keterbatasan Resolusi: Resolusi spasial dan spektral dari Landsat 5 mungkin tidak sebaik yang ditawarkan oleh satelit penginderaan jauh generasi terbaru.
Interpretasi Unsur Peta:
Obyek
Unsur Interpretasi Peta
Rona dan Warna
Bentuk
Ukuran
Tekstur
Pola
Bayangan
Situs
Asosiasi
Permukiman
Bervariasi
Tidak Teratur
Bervariasi
Padat
-
-
Dekat Sungai & Area Hijau
-
Vegetasi
Bervariasi
Tidak Beraturan
Besar
Halus dan Kasar
-
-
Tersebar kedalam Kota
-
Sungai
Berwarna Biru
Tidak Beraturan
Besar & Kecil
-
-
-
Tersebar kedalam Kota
-
- Jenis Citra: Landsat 9
Landsat 9 adalah satelit pengamatan Bumi yang merupakan bagian dari seri Landsat yang legendaris. Satelit ini diluncurkan pada 27 September 2021 dan dirancang untuk melanjutkan misi pengamatan permukaan Bumi yang telah dilakukan oleh pendahulunya.
Citra Landsat 9
 Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan Landsat 9 berdasarkan informasi yang tersedia:
Kelebihan Landsat 9:
Resolusi Radiometrik yang Lebih Tinggi: Landsat 9 memiliki resolusi radiometrik 14-bit, yang meningkat dari 12-bit pada Landsat 8. Ini memungkinkan deteksi rentang intensitas yang lebih luas dan dapat menghasilkan citra yang lebih detail dan akurat.
Peningkatan Cakupan Temporal: Orbit Landsat 9 delapan hari di luar fase dengan Landsat 8 untuk meningkatkan cakupan temporal observasi. Hal ini memungkinkan penggunaan data yang lebih sering untuk aplikasi seperti pemantauan deforestasi tropis mingguan, pemantauan kualitas air, dan laporan kondisi tanaman.
Pembaruan Instrumen: TIRS-2 pada Landsat 9 menyediakan versi yang ditingkatkan dari instrumen TIRS di Landsat 8, dengan peningkatan keandalan dan koreksi masalah cahaya nyasar yang diketahui.
Kelemahan:
Keterbatasan dalam Perubahan Teknologi: Meskipun ada peningkatan, teknologi pada sensor Landsat 9 tidak berbeda jauh dengan sensor yang terdapat pada Landsat 8, yang mungkin membatasi kemampuan untuk inovasi atau peningkatan signifikan dalam pengamatan.
Ketergantungan pada Teknologi Sebelumnya: Karena Landsat 9 sebagian besar meniru fungsi Landsat 8, hal ini dapat dianggap sebagai kelemahan jika ada kebutuhan untuk teknologi baru atau kemampuan yang belum ada pada Landsat 8.
Interpretasi peta:
Obyek
Unsur Interpretasi Peta
Rona dan Warna
Bentuk
Ukuran
Tekstur
Pola
Bayangan
Situs
Asosiasi
permukiman
Berwarna Coklat
Tidak Teratur
Besar & kecil
Padat
Berpola atau tersusun
-
Dekat Sungai & Area Hijau
-
Vegetasi
Berwarna Hijau
Tidak Teratur
Besar & kecil
Campuran/ Vegetasi Berbeda
Tidak Beraturan
-
Bercampur dengan Permukiman
-
Sungai
Berwarna Biru
Tidak Beraturan
Besar & Kecil
-
-
-
Tersebar kedalam Kota
-
- Jenis Citra: Landsat 1
Landsat 1, yang awalnya dikenal sebagai Earth Resources Technology Satellite (ERTS-1), adalah satelit pertama dalam seri Landsat yang diluncurkan pada 23 Juli 1972. Satelit ini merupakan bagian dari program penginderaan jauh yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang sumber daya alam Bumi. Landsat 1 dilengkapi dengan dua sensor utama: Return Beam Vidicon (RBV) dan Multispectral Scanner (MSS). Sensor MSS memiliki resolusi spasial 79 meter dan terdiri dari 4 saluran.
Citra Landsat 1
Kelebihan:
Pendahulu Penginderaan Jauh: Sebagai satelit pertama dalam seri Landsat, Landsat 1 memulai era baru dalam pemantauan Bumi dari luar angkasa.
Data Multispektral: Dengan sensor MSS, Landsat 1 mampu mengumpulkan data dalam beberapa spektrum cahaya, yang berguna untuk analisis vegetasi, air, dan geologi.
Kekurangan:
Resolusi Terbatas: Dibandingkan dengan satelit penginderaan jauh modern, resolusi spasial Landsat 1 terbatas, yang mempengaruhi detail citra yang dihasilkan.
Teknologi Usang: Seiring berkembangnya teknologi, sensor dan peralatan pada Landsat 1 menjadi usang dibandingkan dengan kapabilitas satelit generasi berikutnya.
Interpretasi peta:
Obyek
Unsur Interpretasi Peta
Rona dan Warna
Bentuk
Ukuran
Tekstur
Pola
Bayangan
Situs
Asosiasi
permukiman
 cerah
Menyebar
Besar
kasar
Tidak beraturan
-
-
-
Vegetasi
Cukup Cerah
Menyebar
Besar dan kecil
Kasar
Tidak Beraturan
-
-
-
Sungai
Berwarna merah
Tidak Beraturan
Besar & Kecil
-
-
-
Tersebar kedalam Kota
-