Mohon tunggu...
Dimas Adhitya
Dimas Adhitya Mohon Tunggu... Mahasiswa - ?

Saya mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Masyarakat Islam yang Ideal

6 Desember 2021   07:04 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:24 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MEWUJUDKAN MASYARAKAT ISLAM YANG IDEAL

DIMAS ADHITYA, ACHMAD WAHIDI

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri No.Kel, Pahlawan, Kec. Kemuning, Kota

Palembang, Sumatera Selatan 30126

Dimasart892@gmail.com

Abstrak

 Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dalam wilayah yang sama dan memiliki tujuan yang sama. Dalam pembentukan masyarakat ada unsur-unsur nya seperti bahasa, api dan agama. Sedangkan Islam merupakan agama Allah ( Samawi ) yang diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak Nabi Adam As hingga yang terakhir Nabi Muhammad SAW. Secara vertikal Islam mengajarkan agar manusia tunduk,patuh dan menyerahkan diri kepada hukum Allah. Sedangkan secara horizontal Islam mengatur bagaimana seharusnya manusia melakukan hubungan dengan dirinya,bagaimana ia dapat hidup damai,tentram dan bahagia lahir dan batin serta dunia dan akhirat. Agama itu untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik aspek keyakinan, ibadah, sosial, hukum, politik, ekonomi, akhlak dan lain sebagainya maupun untuk pedoman hidup bagi seluruh umat manusia agar dapat tercapai kehidupan yang diridhoi Allah SWT dan kebahagiaan hidup di dunia Akhirat. Agama Islam merupakan Agama yang paling sempurna di sisi Allah SWT adalah agama Islam.

Pendahuluan

 Di dalam ayat-ayat al-Qur'an maupun Sunnah Nabi yang merupakan sumber utama ajaran Islam, terkandung nilai-nilai universal yang menjadi petunjuk bagi kehidupan manusia dulu, kini dan akan datang. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan, kesetaraan dan sebagainya. Berkaitan dengan nilai keadilan dan kesetaraan, Islam tidak pernah mentolerir adanya perbedaan atau perlakuan diskriminasi di antara umat manusia. Bicara soal masyarakat islam, kita akan diarahkan lebih dulu untuk melihat pandangan al-Qur'an tentang kejadiannya. Sebab, dari arah inilah klaim-klaim, tentang masyarakat islam muncul. Secara kronologis, asal-usul kejadian manusia tidak dijelaskan oleh al-Qur'an.

Masyarakat Islami merupakan masyarakat yang dekat dengan Allah Swt dalam segala kegiatannya di dunia. Asas pertama kali yang tegak dalam Sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas Masyarakat yang pertama, yaitu memelihara, menjaga, dan memperkuat Aqidahnya agar tidak goyah saat menghadapi kehidupan di era globalisasi Yang penuh dengan hasutan orang-orang yang ingin menghancurkan agama Islam. Aqidah Islam itu membangun, bukan merusak serta mempersatukan Umatnya dan tidak memecah belah. Pada akhirnya, aqidah akan Mempengaruhi pandangan kaum Muslimin terhadap alam semestanya dan Penciptanya. Semakin kuat aqidah pada seseorang akan menumbuhkan rasa Cinta pada Rabbnya karena, ia akan menyadari bahwa pencipta alam semesta Ini adalah Yang Maha Pencipta yaitu Allah Swt sehingga, akan membawa Pikirannya kepada Allah Swt yang wajib dan satu-satunya disembah karena tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kemasyarakatan Dalam Pandangan Islam

Masyarakat Islam adalah kelompok manusia dimana hidup terjaring kebudayaan Islam, yang diamalkan oleh kelompok itu sebagai kebudayaannya. Dalam artian kelompok itu bekerja sama dan hidup bersama berasaskan prinsip Al Qur'an dan Hadist dalam kehidupan.Masyarakat dalam pandangan Islam merupakan alat atau sarana untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang menyangkut kehidupan bersama. Karena itulah masyarakat harus menjadi dasar kerangka kehidupan duniawi bagi kesatuan dan kerja sama umat menuju adanya suatu pertumbuhan manusia yang mewujudkan persamaan dan keadilan

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai masyarakat yang berlandaskan agama Islam, sudah seharusnya mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Begitu juga dengan tingkah laku sehari-hari harus mencerminkan perilaku seorang muslim.

a.Ukhuwah Islamiah

Ukhuwah Islamiah adalah persaudaraan dalam Islam. Islam adalah sebuah keluarga dan seluruh umat Islam merupakan saudara.

b.Tolong Menolong

Islam sangat memperhatikan sifat-sifat tolong-menolong dan persatuan. Karena masyarakat akan menjadi kokoh juga memperingan segala tanggung jawabnya. Laut adalah koleksi dari percikan-percikan air yang bersatu. Demikian juga gunung, adalah komponen dari zat-zat dan molekul-molekul yang terpadu.

c.Berlomba dalam Kebaikan

Tujuan hidup yang paling mulia adalah selalu berbuat kebaikan, agar meninggi sifat kemanusiaannya dan menyerupai malaikat serta berakhlak sesuai dengan sifat Allah yang pengasih dan penyayang kepada hamba-hamba-Nya.

d.Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Sesungguhnya amar ma'ruf nahi munkar merupakan bagian dari amal shalih yaitu sebagai realisasi kepedulian sosial.

 Hambatan - hambatan

a. Sifat Egoisme

Apa yang akan terjadi bila kita egois menikmati kesenangan pribadi tanpa batas? Kita akan digantikan oleh generasi yang malang yang merupakan akibat dari egoisme dan kelalaian kita.

b. Menonjolkan Ke Sukuan

Berpegang kepada tali Allah itu menghendaki agar dikesampingkan syahwat hawa nafsu yang ditimbulkan oleh kesukuan, kebangsaan, dan aliran. Kesukuan itulah yang mendorong dan menjatuhkan mereka ke dalam api perpecahan dan menjauhkan mereka dari jalan Allah. Islam tidak memperturutkan spekulasi teoritis mengenai asal-usul manusia, melainkan mempraktekkan prinsip-prinsipnya.hal.

Solusi Menuju Masyarakat Ideal

a. Umat yang Bertaqwa

Taqwa adalah buah agama. Taqwa membawa kepada pendasaran pemikiranan perasaan dan amal atas prinsip-prinsip yang digariskan Tuhan. Taqwa merupakan ujung agama dan sekalian pangkal kebudayaan.

b. Musyawarah dalam Berbagai Masalah

Cara musyawarah dapat dilakukan dengan melibatkan semua orang yang ada kaitannya dengan persoalan yang dimusyawarahkan. Dengan begitu masalah yang berat akan menjadi ringan. Segala keputusan dalam musyawarah menjadi tanggung jawab bersama. Jika hasil yang dicapai ternyata tidak sesuai dengan tujuan dan harapan, maka tidak ada salah satu pihak yang disalahkan, melainkan tanggung jawab semua.

c. Umat yang Satu

 Kepribadian masyarakat dalam Islam adalah kepribadian yang tersendiri, yang bersemboyankan kesatuan yang kokoh. Oleh karena itu, kesatuan dalam iman dan amal adalah dasar dan semboyan bagi masyarakat menurut pandangan Islam.

Kesimpulan

Kita patut bersyukur,meskipun ada 5 agama yang diakui di Indonesia, tetap damai dan tidak pernah terjadi war of religions seperti yang pernah terjadi di Eropa pada abad ke 16 sampai awal abad ke 17 M. Begitu juga dalam bermasyarakat. Apabila dalam suatu masyarakat sudah mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta suasana yang rukun dan harmonis. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang tertanam dalam diri mereka akan menghasilkan sifat gotong royong dalam segala aktifitas bersama. Hal ini sesuai dengan arti agama Islam sebagai agama yang sejahtera, aman sentausa, damai dan selamat.

Daftar Pustaka

https://makalah-ibnu.blogspot.com/2011/02/kemasyarakatan-dalam-islam.html?m=1#axzz7ECJ15w8o

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/oflwdd396

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun