Mohon tunggu...
Dimas Eka Priambudi
Dimas Eka Priambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budi Utomo: Tonggak Awal Kebangkitan Nasional Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

19 Juni 2025   12:02 Diperbarui: 19 Juni 2025   12:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai tiga aspek penting terkait Budi Utomo sebagai tonggak awal kebangkitan nasional: (1) Latar belakang dan gagasan dasar Budi Utomo; (2) Peran dan kontribusinya terhadap kebangkitan nasionalisme; serta (3) Keterbatasan serta warisan ideologisnya bagi gerakan kebangsaan Indonesia berikutnya.

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang dan Gagasan Dasar Budi Utomo

Budi Utomo lahir dari lingkungan pendidikan modern Hindia Belanda, khususnya dari sekolah kedokteran STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Organisasi ini dipelopori oleh Dr. Soetomo dan didukung oleh tokoh-tokoh muda lainnya seperti Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeradji. Mereka merespons kondisi sosial-politik saat itu dengan membentuk organisasi yang bertujuan meningkatkan pendidikan, kesejahteraan, dan kesadaran bangsa. Sebagaimana dijelaskan oleh Dewi (2018), pendidikan kolonial meski bersifat diskriminatif, tetap membuka peluang lahirnya pemikiran-pemikiran modern yang menantang hegemoni kolonial.

Gagasan dasar Budi Utomo adalah memperbaiki kehidupan masyarakat Jawa, Madura, dan Bali melalui peningkatan pendidikan dan budaya. Meski terkesan etnosentris, menurut Prasetyo dan Haryanto (2020), gagasan tersebut tetap progresif karena untuk pertama kalinya perjuangan bangsa dilakukan dengan pendekatan organisasi dan intelektual. Organisasi ini menjadi model awal pergerakan sosial-politik modern di Indonesia yang menjadikan diskusi, konsolidasi, dan mobilisasi sebagai metode utama.

Keunikan Budi Utomo juga terletak pada pendekatannya yang tidak konfrontatif terhadap pemerintah kolonial. Mereka memilih jalur moderat melalui pertemuan ilmiah, penggalangan dana untuk pendidikan, dan publikasi gagasan. Namun, pendekatan ini tidak berarti pasif. Justru, seperti ditegaskan oleh Lestari dan Hariyadi (2021), pendekatan tersebut mencerminkan kecerdikan strategi kaum terpelajar dalam menavigasi struktur kekuasaan kolonial tanpa menimbulkan konflik terbuka yang merugikan.

2. Peran Strategis Budi Utomo dalam Membangkitkan Nasionalisme

Meskipun tidak secara eksplisit menuntut kemerdekaan, Budi Utomo memegang peran penting dalam menanamkan benih-benih nasionalisme di tengah masyarakat Indonesia. Organisasi ini memberikan contoh bahwa perjuangan tidak harus dimulai dari medan tempur, tetapi bisa dari ruang-ruang pendidikan dan diskusi. Setyowati dan Wibowo (2022) menyatakan bahwa Budi Utomo merupakan awal dari gerakan kesadaran kolektif bangsa yang sebelumnya tercerai-berai oleh sistem feodalisme dan politik etis Belanda.

Salah satu kontribusi besar Budi Utomo adalah mendorong terciptanya solidaritas antarpribumi melalui identitas kebangsaan. Perjuangan tidak lagi dibatasi pada ikatan kedaerahan atau kesukuan, tetapi diarahkan pada gagasan Indonesia sebagai bangsa yang satu. Lahirnya organisasi seperti Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912), dan Indische Partij (1912) menjadi bukti bahwa Budi Utomo telah menginspirasi gelombang baru pergerakan yang lebih progresif dan inklusif.

Tidak hanya itu, peran Budi Utomo juga diakui negara secara formal. Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional menunjukkan betapa pentingnya momen pendirian Budi Utomo dalam sejarah bangsa. Menurut Yuliani (2017), peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai awal nasionalisme yang diperjuangkan oleh generasi intelektual pertama bangsa Indonesia.

3. Keterbatasan dan Warisan Ideologis Budi Utomo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun