Mohon tunggu...
Dila Meilinda
Dila Meilinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas negeri Malang

Kkn universitas negeri Malang di desa Sumberejo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keseruan Belajar Sambil Bermain Sebagai Implementasi Psikologi Bermain oleh Mahasiswa KKN MBKM UM

18 Januari 2022   04:03 Diperbarui: 18 Januari 2022   05:22 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktifitas bermain tentu harus membuat perasaan menjadi senang. Selain menyenangkan bermain juga mempunyai manfaat lain seperti mengembangkan kemampuan anak, mulai dari kecerdasan, emosional, minat, bakat, kreativitas serta motivasi berprestasi pada anak. Untuk anak usia dini, bermain sangatlah penting untuk tumbuh kembangnya seperti meningkatkan kemampuan motorik kasar,  motorik halus, koginitif, bahasa, dan sosioemosional pada anak. Kegiatan bermain  memerikan dampak positif bagi kesehatan mental anak. Bermain dapat menimbulkan perasaan senang dan bahagia pada anak. Kegiatan bermain mampu membawa pengaruh positif bagi anak, dalam bermain anak mampu mengembangkan imajinasi, kreasi, humor, percaya diri dan bergaul dengan lingkungan sosialnya. Sehingga dapat di garis bawahi bahwa bermain merupakan aktivitas yang dapat menumbuhkan sikap positif anak terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan sosialnya.

Permaian yang didasarkan pada teori psikologi bermain merupakan alternatif yang sesuai untuk mewujudkan perkembangan anak yang baik dan mudah untuk diimplemetasikan kepada anak oleh guru di sekolah maupun orang tua di rumah. Lingkungan sekolah berperan dalam hal kebutuhan kelangsungan pendidikan anak baik sebelum maupun sesudah belajar, membantu belajar hidup sehat, menghargai hak dan kesetaraan gender pada anak, sebagai sahabat, motivator dan fasilitator bagi anak. Sehingga anak dapat berkembang secara optimal berdasarkan pada kognitif, afektif dan psikomotor bagi anak. Oleh karena itu terbesit keinginan dari Mahasiwa KKN MBKM UM untuk turut serta membagikan ilmu psikologi bermain pada RA untuk guru-guru agar mengetahui bahwa bermain bukan hanya sekedar aktifitas melainkan dapat memberikan manfaat untuk perkembangan anak usia dini.

dokpri
dokpri
RA yang dijadikan sebagai sasaran oleh Mahasiswa KKN MBKM UM untuk mengimplementasikan psikologi bermain adalah RA Raudlatul Ulum yang bertempat di Dusun Mulyosari, Desa Sumberejo, Kec. Gedangan, Kab. Malang. Pembelajaran dilakukan selama 5 hari yang dibagi kedalam 2 minggu dengan permaian yang berbeda tiap harinya sesuai dengan perkembangan anak yang ingin ditingkatkan. Pada minggu pertama dimulai pada tanggal 15-17 November 2021 Mahaiswa KKN MBKM UM mulai melakukan kegiatan pembelajaran berupa permainan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, kegiatan pembelajaran berupa permainan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, dan kegiatan pembelajaran berupa permainan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemudian kegiatab pembelajaran minggu kedua dimulai pada tanggal 23-24 November 2021.

dokpri
dokpri
Pemberian stimulasi anak melalui pada minggu pertama terlihat sangat mengasyikan dilihat dari ekspresi siswa saat bermain di kelas yang begitu antusias dan semangat dalam kegiatan tersebut. Pada hari pertama mahasiswa KKN MBKM UM memberikan stimulasi berupa 3 permainan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Permainan pertama yaitu  memasukkan bola warna warni ke dalam ring yang disertai aturan-aturan dengan prosedur permaian   yaitu  akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai cara bermain permaianan ini kepada siswa yang disertai dengan aturannya dan juga memberitahu siswa mengenai warna-warna bola, kemudan pemateri memberikan bola yang berwarna kepada siswa, meminta siswa untuk menyebutkan warna bola yang dipegangnya, lalu siswa memasukkan bola ke dalam ring. Hari kedua yaitu permainan lompat puzzle hewan dimana pada permainan ini pemateri membagi  siswa menjadi 2 kelompok. Lalu memberikan aba-aba siswa untuk mengelilingi puzzle sambil bernyanyi kemudian memberikan aba-aba berhenti dan memberikan pertanyaan seperti “yang mana anjing” dan siswa diminta untukl melompat ke atas puzzle yang bergambar anjing. Permainan ketiga yaitu ermaian menirukan gerakan melakukan sesuatu. (makan, minum, menyapu, berenang, menulis, memanggil orang, berjalan, melompat, mandi, bangun tidur, berdoa, bersalaman, berpelukan dengan orang tua). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun