Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bergotong Royong Melawan Virus Covid-19

26 Maret 2020   21:15 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia dan Corona

Sebelumya saya bersikap bodo amat dengan masalah pemerintah atau keadaan ekonomi Indonesia. Tapi hari ini ketika posisi saya di Jakarta semua berubah. Berputar 360 derajat. Jakarta adalah ibu kota dengan segala kesibukan,  dan saya menjadi bagian dari orang Jakarta.

 Ketika virus mewabah begitu pesat dari Wuhan sampai ke Indonesia. Berawal dari warga Depok yang terinfeksi dua orang dansekarang ratusan warga Jakarta ikut terinfeksi, sekaligus meninggal puluhan jiwa. 

Akhirnya keputusan pemerintah untuk tidak panik namun bersikap waspada dan mawas diri agar tetap stay in house, jangan pergi kemana-mana. Karena nasib orang sekitar berada di tangan kita. Jarak adalah kekuatan, jika ingin hidup panjang.

Beberapa perusahaan dan karyawan sudah bekerja di rumah, para pelajar ikutan belajar online. Semua media sosial aktif agar proses belajar tetap berjalan.

Tempat ibadah, Mall dan pasar pun sudah sepi di datangi pengunjung. Berbagai aturan, surat, baliho, berita, iklan di berbagai media telah tersebar begitu gesit.

Jalur transportasi pun dibatasi. 

Kemaren ketika saya naik busway yang biasanya berdesakan hari ini saya mendapati busway yang kosong tanpa penghuni. Ada silang merah di samping kursi, sebagai petanda bahwa kursi tersebut dilarang untuk dipakai. 

Sehingga setiap penumpang berjarak satu kursi. Pemandangan yang tidak normal ini sudah berlangsung satu Minggu lebih untuk menekan korban virus korona.

Pokoknya saya dan warga Jakarta lainnya ikut partisipasi dengan aturan pemerintah.

Sumatera Barat mengeluarkan surat edar

Keputusan dari surat edaran sekretariat daerah Sumatera Barat tanggal 23 Maret 2020 berbunyi diharapkan kepada perantau Minangkabau tetap berada di lingkungan yang terserang wabah, agar wabah tersebut tidak menyebar ke sanak keluarga di kampung.

Isian surat tersebut mengingat kan kepada perantau untuk tidak pulang kampung, sampai evaluasi masalah virus Corona kembali membaik.

Hal ini wajar dilakukan oleh pemerintah Sumatera Barat yang pada hari ini menginformasikan bahwa terdapat 5 orang warga terinfeksi positif korona, 15 orang negatif yang bersumber dari data pantauan covid -19 di Provinsi Sumatera Barat. Salah satu korban berasal dari Bukittinggi yang dinyatakan positif setelah pulang dari Malaysia.

Pihak medis pun akan bekerja lebih keras lagi agar virus tersebut tidak memakan korban yang lain.

Untuk antisipasi mewabah virus korona posko kesehatan untuk korban virus korona telah disiapkan di berbagai daerah terpencil sudah standby beberapa waktu yang lalu.

Polisi pun turun ke jalanan menggunakan mobil dinas dengan pengeras suara menginformasikan ke warga Padang, untuk selalu berada di rumah.

Semoga kerja sama antar semua pihak bisa menekan minusnya virus korona di berbagai daerah. Pertebal Iman dan Imun agar terhindar dari korona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun