Mohon tunggu...
Diki Aryana
Diki Aryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Administrasi Pendidikan 2018

Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampus Mengajar 1

12 Oktober 2021   07:42 Diperbarui: 12 Oktober 2021   08:59 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemik Covid-19 telah membuat banyak sektor lumpuh. Tidak terkecuali dengan Pendidikan. Kebijakan belajar dari rumah sudah mulai digaungkan oleh Kemendikbud sedari awal menyebarnya pandemi ini sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid 19. Sudah setahun keberjalanan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Menyisakan banyak evaluasi dalam pelaksanaannya. Apalagi untuk sekolah yang memang lingkungannya kurang terfasilitasi oleh jaringan internet. Merdeka Belajar Kampus Merdeka dicanangkan menjadi sebiuah program yang pelaksanaannya dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di tanah air. Salah satu kegiatan yang ada di dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah Kampus Mengajar.

Kampus Mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kemudian, untuk membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T.  Dan penyelenggaraan program ini sendiri adalah atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Program Kampus Mengajar 2021 akan diikuti oleh 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya 540 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari berbagai latar belakang program studi menjadi bagian dari program ini. Para mahasiswa nantinya akan membantu para guru untuk memberikan pengajaran di sekolah SD yang berakreditasi C dan belum terakreditasi. Utamanya di daerah 3 T. Salah satu sekolah dasar yang terpilih untuk program Kampus Mengajar adalah SDN 1 Ciawiasih. 

SDN 1 Ciawiasih ini terletak di Desa Ciawiasih Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon. Di SDN 1 Ciawiasih ini ditugaskan delapan mahasiswa, enam mahasiswa diantaranya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan dua diantarannya dari Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Semua mahasiswa yang bertugas di SDN 1 Ciawiasih ini berlatar belakang keilmuan pendidikan. Empat mahasiswa dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dua dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas), satu dari Pendidikan Matematika, dan satu lainnya dari Administrasi Pendidikan. Meskipun semuanya dari pendidikan, tetapi beda rumpun keilmuan. Ini dapat menjadi sebuah keuntungan. Karena dengan ini, kita dapat berkolaborasi.

Kampus Mengajar ini hadir, untuk pemerataan pendidikan pada tataran pendidikan dasar. Dan kompetensi yang ditekankan oleh Kemendikbud adalah terkait literasi dan numerasi. Dengan waktu penugasan kisaran 3 bulan. Dimulai pada tanggal 22 Maret 2021 sampai 25 Juni 2021. Kegiatan Kampus Mengajar ini menitikberatkan kepada 3 kegiatan. Mengajar, adaptasi teknologi, dan pengelolaan administrasi.

Pra-pelaksanaan dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan. Diberikan banyak sekali materi pembekalan yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan kegiatan Kampus Mengajar.

Pada waktu pelaksanaan penerjunan, karena kampus mengajar ini menitikberatkan kepada kegiatan mengajar, adaptasi teknologi, dan juga pengelolaan administrasi. Berikut akan disampaikan rincian kegiatannya.

Pertama, kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar ini dilaksanakan dengan berbagai macam sistem. Untuk di SDN 1 Ciawiasih ini menggunakan sistem Guru Keliling (RuLing) dan juga pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah dengan pembagian sesi. Setiap kelas dibagi kedalam dua kelompok besar. Kelompok ini didesain dengan memperhatikan jarak rumah setiap anggota kelompoknya. Sehingga, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan sistem Ruling ini langsung diarahkan kepada dua kelompok besar itu. 

Kemudian dilakukan sebuah evaluasi dan sampai pada suatu keputusan bahwa pembelajaran tatap muka secara langsung dengan berbagai macam pembatasan ini perlu dicoba agar menumbuhkan kembali motivasi belajar dari peserta didik. Betul saja, antusias peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah ini sangat baik. Walaupun demikian, tetap saja ada beberapa hal yang mesti diperhatikan kembali. Seperti, pengaturan sesi.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun