Mohon tunggu...
Dikdik Wahyudin
Dikdik Wahyudin Mohon Tunggu... pengajar dan pelajar

senang memperhatikan hal-hal yang random

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Negara Darurat Oplosan!

14 Juli 2025   22:31 Diperbarui: 14 Juli 2025   22:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspal jalan dicampur tanah, kualitas dikorbankan demi potongan anggaran. Proyek cepat rusak bukan karena alam, tapi karena niat.

Hukum & Keadilan

Putusan hukum bisa dinego. Uang dan koneksi menentukan vonis. Rakyat kecil dihukum keras, koruptor besar sering lolos enteng.

Demokrasi

Suara rakyat dicampur strategi elit. Pemilu jadi ajang janji manis yang menguap, digantikan realita pahit setelah menang.

Lalu, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Dari semua kasus oplosan yang silih berganti terjadi --- dari beras hingga proyek jalan --- satu pertanyaan penting menggantung di udara:

> Apakah ada yang benar-benar bertanggung jawab?

Sebagian pelaku mungkin tertangkap. Tapi apakah aktor utamanya pernah tersentuh? Apakah ada pejabat yang mundur karena gagal mengawasi? Apakah mafia distribusi benar-benar dibongkar sampai ke akar?

Kenyataannya, rakyat tetap jadi korban, pelaku seringkali cuma dihukum ringan, dan sistem kembali berjalan seperti biasa --- seolah tidak pernah ada apa-apa.

Kesimpulan: Negeri Oplosan, Rakyat Jadi Tumbal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun