Aspal jalan dicampur tanah, kualitas dikorbankan demi potongan anggaran. Proyek cepat rusak bukan karena alam, tapi karena niat.
Hukum & Keadilan
Putusan hukum bisa dinego. Uang dan koneksi menentukan vonis. Rakyat kecil dihukum keras, koruptor besar sering lolos enteng.
Demokrasi
Suara rakyat dicampur strategi elit. Pemilu jadi ajang janji manis yang menguap, digantikan realita pahit setelah menang.
Lalu, Siapa yang Bertanggung Jawab?
Dari semua kasus oplosan yang silih berganti terjadi --- dari beras hingga proyek jalan --- satu pertanyaan penting menggantung di udara:
> Apakah ada yang benar-benar bertanggung jawab?
Sebagian pelaku mungkin tertangkap. Tapi apakah aktor utamanya pernah tersentuh? Apakah ada pejabat yang mundur karena gagal mengawasi? Apakah mafia distribusi benar-benar dibongkar sampai ke akar?
Kenyataannya, rakyat tetap jadi korban, pelaku seringkali cuma dihukum ringan, dan sistem kembali berjalan seperti biasa --- seolah tidak pernah ada apa-apa.
Kesimpulan: Negeri Oplosan, Rakyat Jadi Tumbal