Mohon tunggu...
Dika Hardika
Dika Hardika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Hoaks dan SARA Menjelang Pilkada dan Pilpres

2 Maret 2018   10:52 Diperbarui: 2 Maret 2018   10:54 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Banyaknya berita-berita hoax yang menyerang salah satu Calon Gubernur membuat resah masyarakat. Para penyebar hoax menjelang Pilkada dan Pilpres ini sudah pasti harus dtindak tegas untuk memberikan efek jera. Yang paling tidak diinginkan adalah bahwa berita hoax ini berisi tentang isu-isu SARA dengan secara langsung menyerang salah satu pihak. Hal ini ditanggapi serius oleh Calon Gubernur bernomor urut 2, TB Hasanuddin yang berpasangan dengan Anton Charliyan.

Dirinya mengungkapkan kepada media Rabu (28/2/2018) di Kota Bandung, bahwa para penyebar isu hoax ini harus diberantas sampai ke akar-akarnya dan bahayanya isu hoax tesebut akan bisa memecah belah persaudaraan dan persatuan masyarakat yang selama ini harmonis apabila tidak sgera ditindak. Kang Hasan mengajak semua komponen untuk menjaga kesatuan dan persatuan dengan berpolitik secara beradab serta untuk berlomba-lomba mendekati rakyat dengan gagasan yang cerdas serta santun.

Dengan adanya isu-isu hoax yang marak di dunia maya serta media sosial. Kita sebagai masyarakat seharusnya tidak mudah terprovokasi dan harus hati-hati dalam menyaring informasi agar kita semua menjadi bagian pengontrol yang baik dan menjadi masyarakat yang bisa menjaga tali persaudaran agar tercipta keamanan dan kedamaian. Apabila kita terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab itu, berarti kita sedang berada di dalam lingkaran masyarakat yang tidak beradab terlebih apabila isu tersebut secara jelas menyerang pemerintah atau menebar kebencian kepada pihak-pihak tertentu.

Isu yang kerap muncul saat ini adalah isu mengenai PKI yang ditujukan kepada Calon Kepala Daerah. Sangat disayangkan apabila setiap menjelang Pemilu, isu seperti ini selalu muncul ke permukaan dan yang menjadi sasaranya yakni masyarakat awam. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat yang beradab harus benar-benar memahami bahwa isu PKI ini adalah sebatas senjata orang-orang yang sama sekali tidak bertanggung jawab.

Jangan sampai kita sebagai warga Negara Indonesia dan masyarakat yang mencintai kerukunan terpengaruh dengan isu-isu yang memecah belah persaudaraan. Dalam menggunakan media sosial kita harus bijak dan tidak menjadi bagian penyebar informasi yang belum tentu kebenarannya. Saya yakin apabila masyarakat Indonesia memiliki kesadaran akan hal-hal yang menyangkut persatuan dan menjunjung tinggi nilai keagaman tidak akan mudah terprovokasi dan terbawa arus yang membahayakan keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Untuk memberantas dan menangkis isu hoax ini dibutuhkan sinergitas antar setiap komponen masyarakat. Karena hal ini berkenaan dengan keutuhan bangsa dan Negara. Jangan sampai kita terpecah belah karena adanya kontestasi Pilkada dan Pilpres yang hanya beberapa saat. Kita Indonesia adalah bangsa yang beradab yang disatukan oleh berbagai perbedaan. Perbedan kita adalah kekuatan kita. Apabila kita sama-sama menjadi agen-agen perdamaian di dalam bangsa kita sendiri. Maka kita akan jauh lebih beradab dari sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun