Morat marit ditengah hati sedang mawas diri.
Kritisi,Justifikasi,Prestise manjadi pertanyaan tentang sebuah negeri.
Mencari butiran emas murni di tengah kamatian hari ini.
Selimut sosialisasi dijadikan penutup sebagai sebuah prestasi.
Polemik tidak dijadikan sebagai penggerak hati.
Melainkan penambah menutup diri untuk pura-pura semua tidak terjadi.
Korban-Korban janji tentang sebuah motivasi.
Sudah muak terdengar sampai ketelinga ini.
Kita butuh sebuah bentuk antipati yang berwujud tentang mimpi manusia sejati.
Mampu mengobati di kalah perih,mampu bicara dengan bukti yang ada.
Dimana wahai manusia-manusia seribu janji tentang sumpah setia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!