Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial, Modernisme (Tulisan ke Empat Puluh Lima)

21 Maret 2024   18:05 Diperbarui: 21 Maret 2024   18:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Modernisme

Sebuah pernyataan tentang kekinian. Bahwa hari ini adalah awal dari kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat. Logika adalah segalanya. Saatnya membuang yang lampau, Saatnya berdiri sendiri.

Modernisme berkeinginan "melayang" sendiri di dalam semesta, manusia adalah segalanya. Modernisme adalah sebuah titik di semesta tanpa mau terkoneksi oleh koordinat lain dalam sejarah semesta.

Karena berkeinginan untuk melepaskan diri dari jaring koordinat sejarah, maka terbenturlah modernisme pada dinding sejarah semesta. Menyakitkan ketika disadari manusia kehilangan kasih sayang semesta. Pecah berkeping.

Apa yang manusia ketahui hanyalah sebagian kecil dari apa yang telah ditulis Al Qalam di Lauh Mahfudz. Tulisan tentang kehendak Allah.

Wallahu'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun