Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial Kiamat (Tulisan Kedelapanbelas)

7 Maret 2024   09:36 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiamat.

Dalam pemahaman pola struktur bangunan Ka'bah yang menjadi alat bantu kita dalam memahami kehendak Allah, maka terjadinya kiamat adalah merupakan kegagalan sebuah generasi, sebab itu berarti kita telah memilih jalan sejarah yang salah.

Kiamat pasti dating dan jaraknya begitu dekat. Namun bila masih ada orang yang menyebut nama Allah, maka kiamat akan tertunda. Begitulah Rasulullah Muhammad SAW bersabda.

Mungkin terdengar aneh bahkan lucu ketika kiamat ternyata bisa "diundur" waktunya, jika kita kaitkan dengan pola pikir kita bahwa ketentuan Allah adalah sebuh garis tunggal. Namun ketika pernyataan itu kita letakkan dalam pola geometri bangunan Ka'bah, kita tahu ada kemungkinan kiamat "diundur" sebab kita mampu memilih jalan sejarah yang benar.( Pemahaman tentang sejarah dalam pola geometri bangunan Ka'bah, sedikit saya jelaskan pada tulisan kelima saya : https://www.kompasiana.com/digul/65e2ad5914709304c5317f92/teologi-islam-milenial-tulisan-kelima )

Ketika pemahaman tentang ketuhanan yang kita yakini tidak lagi dianggap sesuai realita kehidupan, maka jangan jadikan senjata terakhir kita dengan menunggu datangnya kiamat sebagai bukti kebenaran keyakinan kita.

Janganlah kita berbuat baik sebab kiamat sudah dekat. Perbuatan baik kitalah sesungguhnya yang membuat kiamat tertunda.

Saya ulangi bahwa kiamat tidak akan terjadi selama manusia masih menyebut nama Allah. Ada pilihan pilihan untuk memperbaiki keadaan, memperbaiki lingkungan dengan melestarikannya. Memperbaiki segala kerusakan karena perlombaan untuk "jadi yang terkaya."

Ketika kita berbuat baik maka titik koordinat kiamat kita akan menjauh. Ketika kita berbuat kerusakan, maka titik koordinat kiamat kita makin mendekat.

Jangan biarkan kiamat terjadi pada generasi kita, sebab itu merupakan  kegagalan yang akan dilaknati oleh generasi sebelum kita sebab huru haranya begitu mengerikan.

Wallahu'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun