Mohon tunggu...
Dien Mahdi
Dien Mahdi Mohon Tunggu... Sales - Sampit - Kalimantan Tengah

Jangan Biarkan Waktu Berlalu Begitu Saja!!!

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Paru-Paru Dunia" - Semangat Lebih Baik Meski Kini Kau "Menangis"

20 September 2020   01:34 Diperbarui: 20 September 2020   09:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai teman semua...

Selamat liburan ya... namun tidak untuk daerah banjir di beberapa daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng), terkhusus desa-desa pada aliran sungai Katingan,Kuayan dan Seruyan.

Kali ini saya hanya olah pikiran saja mengenai apa yang terjadi saat ini di beberapa wilayah di Kalteng, yakni banjir. Agar lebih variasi apa yang saya ceritakan.

Banjir yang terjadi di daerah kelahiran saya saat ini  sangat parah, bahkan salah satu relawan banjir yang sudah terjun kelapangan menyampaikan bahwa banjir kali ini lebih besar dari yang pernah terjadi 15 tahun lalu. Padahal kita tahu, permasalahan yang dihadapi saat inij bukan hanya banjir, Kalteng juga masih berstatus Zona Merah untuk kasus Covid19. 

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur hingga Senin (14/9) pukul 16.53 WIB. Telah merendam 1.118 rumah yang ada di delapan desa di Kecamatan Antang Kalang, enam desa di Kecamatan Telaga Antang dan empat desa di Kecamatan Mentaya. (Tulis akun facebook Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tanggal 14 September 2020)

Teringat saya sewaktu kecil, sekitar tahun 1998. Bagaimana dulu sewaktu sekolah, saya dan kawan-kawan SD waktu itu sangat bersahabat dengan Hutan, padahal letaknya di samping sekolah. Jika waktu istirahat dengan segera kami berlarian ke hutan untuk bermain gelantungan layaknya "Tarzan" kali yaaa,hee 

Nah tumbuhan alat kami bergantungan itupun kemaren juga sempat viral, Yakni Kayu Bajakah, pada dicari tu dimana-mana. Ya... semoga sekarang masih mudah ditemui saja jika ada yang membutuhkan, yang saya sayangkan hanyalah perilaku oknum yang berlebihan mengambil jenis kayu ini.

Semoga juga, buat anak-anak  Kalimantan sekarang masih sempat merasakan gimana indahnya bermain dan bersahabat bersama hutan nan asri, kicauan berbagai jenis burung, lompatan berbagai jenis monyet, juga habitat hewan-hewan lainnya yang saat ini sudah terancam punah.

Apalagi beberapa saat yang lalu, sedih dengar konflik  warga yang mempertahankan "Hutan Adat Kinipan" dengan salah satu perusahaan berujung jerta hukum, beruntung setelah banyaknya protes di media sosial dan adanya wakil yang berbicara dengan pihak terkait, warga kinipan dibebaskan.

Kembali ke masalah banjir, saya terpikir kembali setelah bapak-bapak yang terpaksa memasak diatas atap rumah (bertebaran di beranda facebook saya), betapa luar biasanya... banjir kali ini (sangat sedih).

Ini jadi teguran buat kita semua... janganlah kita serakah dalam memanfaatkan apapun itu.

Bersabar buat saudara-saudaraku yang terkena musibah... tetap semangat! Tetap jaga alam. Sehingga kita masih mampu mewariskan suganya alam buat anak cucu kita kelak. 

Semangat menebar kebaikan untuk para relawan, jaga kesehatan dan selalu ingat akan Tuhan.

Maafkan jika ada salah, saya Dien Mahdi Salam Lestari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun