Bau harum roti yang dipanggang menyeruak ke luar pintu masuk toko roti yang berada di Braga, Bandung, Jawa Barat tersebut. Aku pun segera melihat-lihat ke etalase toko roti. Terlihat deretan roti berbagai jenis yang baru dipanggang. Hm...harumnya, membuatku ingin segera mencobanya.
Aku pun sepotong roti cinnamon kesukaanku untuk sarapan pagi ini dan segelas teh hangat manis. Enaknya.... Sambil menikmati sedikit demi sedikit roti cinnamon berbentuk bundar spiral, aku pun membayangkan toko roti ini pada masa lalunya.
Untuk menikmati roti, kue, dan es krim di toko roti ini, kita bisa menikmatinya di tempatnya, karena disediakan bangku-bangku dan meja kayu untuk para pengunjung. Suasana tempo dulu sangat terasa di dalam toko roti tersebut. Semua bagian ruangan kelihatan masih asli seperti dulu, karena terlihat tiang dan langit-langit kayu yang tampak lusuh dengan warna vernis yang memudar.
Di sebelah ruangan kasir, terdapat meja panjang dengan daftar jenis roti yang tersedia dalam bahasa Belanda di letakkan di atas lantai. Sementara di bagian tempat makan, juga terdapat meja kasir tanpa pembatas. Di salah satu bagian meja, ada notes dari tumpukan kertas yang dipotong kecil-kecil, dan pulpen serta menu yang diketik di sebuah kertas dan dilaminating. Setiap pengunjung yang ingin memesan dipersilakan mengambil notes, pulpen, dan menu, lalu mencatatnya sendiri. Baru kemudian memanggil pelayan untuk memesan.
Untuk menemukan toko roti ini mudah walaupun tidak ada plang nama toko rotinya di depan. Kita cukup bertanya kepada orang-orang di sekitar situ, pasti akan ditunjukkan tempatnya. Toko roti ini buka hanya dari Senin sampai Sabtu, mulai pukul 09.00 pagi. Pada saat istirahat siang, toko akan tutup karena sudah menjadi tradisi untuk istirahat pada siang hari sejak masa buka toko roti tersebut. Jadi apabila sedang ke Bandung dan ingin menikmati roti tempo dulu, singgahlah di toko roti Sumber Hidangan, di Jalan Braga, Bandung (Diyah Wara).