Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

13 April 2023   21:36 Diperbarui: 13 April 2023   21:40 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala sekolah sedang mengadakan rapat dengan guru (Dok. Didno)

Sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yang memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin yang dikenal yang dengan Semboyannya "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani", yang diartikan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sikap bahwa di depan bisa memberikan tauladan, di tengah harus bisa memberikan semangat, dan di belakang, seorang pemimpin harus memberikan dukungan atau motivasi.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak yang luar biasa pada lingkungan sekitar kita, dimana keputusan yang akan kita ambil sesuai dengan kaidah-kaidah yang harus dilaksanakan dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengakomodasi sebagian besar keinginan dari orang-orang di sekitar kita. Sebagai seorang pemimpin kita tidak boleh egois dengan memaksakan keputusan kita pada orang lain, tetapi dalam mengambil keputusan harus berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Materi pengambilan keputusan berkaitan erat dengan kegiatan coaching karena seorang coach dapat membantu coachee untuk memahami dan memperbaiki kemampuan mereka dalam mengambil keputusan yang efektif. Proses coaching dapat membantu coachee untuk mengidentifikasi tujuan, mengumpulkan informasi, mengevaluasi pilihan, dan memilih keputusan yang paling tepat dalam situasi yang diberikan. Dalam proses coaching, seorang coach dapat membantu coachee untuk mengevaluasi keputusan yang telah diambil dan mengeksplorasi apakah keputusan tersebut telah efektif. Jika masih ada pertanyaan-pertanyaan atau keraguan dalam diri Coachee tentang keputusan yang telah diambil, seorang coach dapat membantu untuk mengidentifikasi masalah atau kekhawatiran yang mungkin terjadi dan memberikan saran atau bimbingan untuk memperbaiki situasi tersebut.  

Selain itu, seorang coach juga dapat membantu coachee untuk mengembangkan kemampuan dalam pengambilan keputusan dengan memberikan latihan atau permainan peran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam memilih alternatif yang paling tepat. Dalam proses coaching, seorang coach juga dapat membantu coachee untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan, seperti nilai-nilai, norma-norma, atau tekanan sosial, sehingga dapat meminimalkan risiko dalam mengambil keputusan.

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam situasi yang kompleks seperti masalah dilema etika. Seorang guru yang mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan mampu mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor yang terkait dengan keputusan tersebut, seperti nilai-nilai, norma-norma, serta tekanan sosial yang ada dalam situasi tersebut.


Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika seorang pendidik perlu kembali kepada nilai-nilai yang dianut oleh pendidik tersebut. Nilai-nilai moral dan etika yang dianut oleh seorang pendidik harus selaras dengan tindakan dan keputusan yang diambil dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu perlu dilakukan refleksi diri dan evaluasi terhadap nilai-nilai moral dan etika yang dianut. Jika nilai-nilai tersebut tidak selaras dengan tindakan dan keputusan yang diambil, maka perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan nilai-nilai tersebut agar dapat lebih tepat dalam mengambil keputusan.

Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pendidik akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi murid, orang tua, guru, staf, dan kepala sekolah di institusi pendidikan. Hal ini dikarenakan keputusan yang tepat akan menghasilkan tindakan yang tepat pula, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan hubungan antara siswa dan pendidik. Dalam konteks lingkungan belajar yang positif, keputusan yang tepat juga dapat membantu mengatasi masalah disiplin siswa dan meningkatkan kedisiplinan siswa. Ketika pendidik mampu mengambil keputusan yang tepat terkait dengan masalah disiplin, siswa akan merasa dihargai dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka, sehingga dapat membantu meningkatkan kedisiplinan siswa secara keseluruhan. Keputusan yang tepat juga akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan membawa manfaat jangka panjang bagi siswa dan lembaga pendidikan secara keseluruhan.

Tantangan yang mungkin dihadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di sekolah adalah kompleksitas kasus yang dihadapi. Setiap kasus etika di sekolah memiliki konteks yang unik dan nilai-nilai yang beragam, sehingga memerlukan pemikiran yang matang dan penilaian yang cermat untuk menemukan solusi yang tepat. Oleh karena itu penting bagi guru dan kepala sekolah untuk terus mengasah kemampuan dalam mengatasi dilema etika dan beradaptasi dengan perubahan paradigma di sekolah, sehingga dapat menjaga integritas dan mengambil keputusan yang tepat dan etis dalam situasi yang kompleks dan dinamis.

Pengambilan keputusan yang tepat dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Ketika kita mengambil keputusan yang tepat, kita dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing murid, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Pembelajaran yang tepat dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi (materi, proses dan produk) dengan memperhatikan gaya belajar, minat, bakat, dan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh setiap murid.

Seorang pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam membantu murid-muridnya menghadapi masa depan mereka. Dalam mengambil keputusan yang tepat, seorang pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan dan masa depan murid-muridnya dalam beberapa cara, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun