Berbagi Tidak Harus dengan Harta

Beberapa hari ini saya mengikuti kegiatan workshop secara online menggunakan aplikasi meeting online Zoom. Materi bahasannya seputar tentang dunia pendidikan dan perkembangan teknologi untuk menunjang pendidikan.

Materi workshop untuk guru-guru IPS ini rencananya akan ada beberapa level. Untuk level pertama membahas banyak hal seperti materi tentang speech to text atau hanya berbicara langsung menulis sendiri,  membuat soal online menggunakan Google Formulir, merekam layar menggunakan aplikasi, mengedit video, memperpendek link URL, membuat QR Code, dan membuat blog.

Hampir semua materi sebenarnya sudah dipahami dan dipraktikan. Tetapi karena workshop ini berjenjang maka saya tetap mengikuti workshop ini dari awal hingga akhir. Selain karena saya juga peserta workshop, juga sebagai pengurus di grup whatspp seluruh Indonesia tersebut.

Tutorial-tutorial di blog (Dok. Pribadi)

Setiap hari, workshop dilaksanakan selama 2 jam dari jam 10.00 hingga 12.00 kecuali hari Jumat ini hanya sampai pukul 11.45 karena banyak peserta yang melaksanakan shalat Jumatan.

Menariknya, antusias para guru untuk belajar atau mengikuti workshop ini sangat tinggi walaupun berbayar dan usianya ada yang menjelang pensiun mereka tetap semangat. Melihat hal tersebut saya justru tertantang untuk mengikuti kegiatan ini hingga level akhir. Bahwa belajar sepanjang hayat itu harus dilaksanakan.

Karena keterbatasan sarana, dan juga konsentrasi yang sudah terbagi membuat mereka kebingungan. Tidak sedikit diantara mereka yang bertanya kepada temannya setelah kegiatan workshop berlangsung.

WhatsApp Grup (Dok. Pribadi)

Melihat kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru yang mengikuti kegiatan workshop tersebut akhirnya saya membuat tutorial setiap akhir workshop berakhir, setelah itu dipublikasikan di blog pribadi agar bisa dibaca dan dipraktikan kembali oleh guru-guru tersebut.

Dan ternyata cara tersebut memiliki manfaat yang sangat berarti bagi mereka yang tidak bisa konsentrasi saat pembelajaran, tiba-tiba ada keperluan ke sekolah, atau ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan tutorial tersebut akhirnya mereka bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh narasumber.

Tidak hanya pada saat siang, dan sore hari, tetapi ada juga yang baru bisa belajar dan membuka tutorial tersebut pada malam hari. Saat saya belum tidur saya langsung membalas pertanyaan-pertanyaan mereka melalui whatsapp sampai mereka bisa mengerjakan tugas tersebut.

Hari berikutnya pun sama, setelah kegiatan workshop, sekitar 1 hingga 2 jam berikutnya saya sudah membagikan tutorial dari pemateri di blog saya, tentunya dengan gaya bahasa, gambar, atau video saya sendiri.

Hingga hari ini, banyak whatsapp yang mengirim kendala-kendala workshop dari peserta workshop ke saya, padahal di grup sebenarnya ada whatsapp narasumbernya. Mungkin karena canggung atau malu kalau bertanya kepada narasumber, mending kepada sesama rekannya.