Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Solusi yang Inovatif dan Inovasi yang Solutif

24 Desember 2015   08:40 Diperbarui: 24 Desember 2015   13:50 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan jalan layang di setiap perlintasan kereta api. Simpul kemacetan biasanya terjadi saat kereta api lewat terutama di sekitar perlintasan kereta api. Selain itu sering terjadinya kecelakaan tabrakan kereta api dengan kendaraan yang melintas di perlintasan kereta api oleh sebab itu sebaiknya pemerintah membuat jembatan layang di setiap perlintasan kereta api yang sering terjadi kemacetan.  

Segera Memperbaiki Jalan yang rusak. Salah satu penyebab dari kemacetan adalah jalanan yang rusak. Untuk itu peran serta warga dalam menyampaikan informasi kerusakan jalan, genangan air di mana pun berada sangat penting terutama untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satunya dengan menggunakan Aplikasi Jalan Kita yang sudah bisa diunduh pada perangkat Android dan iOS.

Mengurangi lampu merah. Kemacetan juga diperparah dengan banyaknya lampu merah yang menyebabkan kendaraan sering terhenti di perempatan jalanyang mengakibatkan kemacetan yang sangat panjang. Solusinya adalah menggunakan sistem belok tanpa memotong jalan sehingga kendaraan tidak berhenti di perempatan gara-gara ada lampu merah.

Kedua untuk mengatasi masalah banjir solusinya adalah :

Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke tempat-tempat yang mengalirnya air seperti sungai, selokan atau saluran air lainnya.

Membuat biopori. Masyarakat juga diharapkan membuat biopori-biopori di sekitar tempat tinggalnya. Biopori ini sangat bermanfaat untuk resapan air ke dalam tanah. Sehingga air cepat masuk ke tanah dan tidak menyebabkan genangan air yang lama.

Membersihkan selokan air secara berkala. Membersihkan selokan air sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan datang dan dilakukan secara berkali. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Agar pasa saat musim hujan datang air bisa mengalir dengan baik.

Tidak memplester halaman dengan semen. Selain itu masyarakat juga diberikan pengarahan untuk tidak memplester bagian halaman rumah atau sisi rumahnya karena air hujan tidak bisa terserap oleh tanah. Sebaiknya masyarakat menggunakan paving blok agar air masih tetap bisa masuk ke dalam tanah.

Flood Early Warning System.  FEWS adalah program open sources yang dikembangkan oleh Deltares‐Belanda. Pengembangan FEWS di Indonesia merupakan hasil kerjasama antara pemerintahan Indonesia yang diwakili oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air dan BMKG, serta pemerintahan Belanda yang diwakili oleh Deltares dan KNMI. Keuntungan DELFT‐FEWS ini adalah dapat dihubungkan ke aplikasi apapun, menggunakan data eksternal (Satelit, Radar, Telemetri), dapat dengan mudah untuk melakukan peramalan dan memiliki kinerja data secara spasial dan temporal sehingga kejadian banjir kiriman dari daerah lain bisa diketahui secara real time.

Membuat Sodetan air. Untuk menghindari banjir di satu titik, pemerintah dan warga yang daerahnya sering terjadi banjir harus bahu membahu dengan membuat sodetan air. Dengan pembuatan sodetan air maka sungai besar yang airnya melimpah pada saat musim hujan akan terbagi ke sodetan-sodetan atau sungai-sungai kecil.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun