Mohon tunggu...
Didi Suheri
Didi Suheri Mohon Tunggu... Penulis - Pemimpin Revolusi domba-domba ceking dan lusuh.

Ketika tanganmu ingin menulis maka tuliskanlah karena saat itu Tuhan ingin bercerita denganmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Perdamaian

16 Mei 2019   14:35 Diperbarui: 16 Mei 2019   14:42 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa kita harus berperang?
Bukankah kita terlahir dari rahim yang sama.
Kenapa kita harus berperang ?
Bukankah kita ada dari planet yang sama
Kenapa kita harus berperang ?
Bukankah kita dari species yang sama
Kenapa kita harus berperang ?
Bukankah warna darah kita sama
Kenapa kita harus berperang ?
Bukankah kita saudara.

Kenapa kita enggan bersatu ?
Atau karena  peradaban yang berbeda
Kenapa kita enggan bersatu ?
Atau karena bahasa yang berbeda
Kenapa kita enggan bersatu ?
Atau karena agama yang berbeda
Kenapa kita enggan bersatu ?
Atau karena Ras, dan suku yang berdeda.

Haruskah kita tidak mengenal peradaban
Haruskah kita tidak mengenal bahasa
Haruskah kita tidak mengenal agama
Haruskah kita tidak mengenal Ras dan suku
Jika semuanya menjadi api permusuhan
Bukankah Perdamaian itu indah
Tanpa perang dunia akan damai
Tanpa keadilan, perdamaian hanya menjadi kata-kata
Tak ada alasan untuk kita tidak bersatu
Karena kita suadara sesama manusia

Karawang, 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun