Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar Ini Bukan Untukmu

6 Juni 2016   05:41 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Wike Nurani - dok. Wike

Wike bergegas sambil terus menggenggam lengan April menuju balandongan tempat peringatan Rojaban di sekolahnya. Namun apa mau dikata, acara Rojaban telah dimulai beberapa saat lalu. Kedua gadis itu terlambat. Agak menyesal juga, tapi keduanya tak mungkin menyalahkan tamu yang datang menemuinya di lobby sekolah. Wajah April tampak biasa, namun tidak demikian dengan Wike.

“Aku kehilangan momen penting.... “ bisik Wike, yang biasa pula dipanggil Keke,  sambil memperlihatkan kamera Canon Eos-nya.

“Momen apaan?”

“Ya mulai pembukaan laah, harusnya sejak awal aku sudah duduk di sini. Dengan optical zoom 100X , aku bakal memilik karya artistik.”

“Nggak ngerti!” kata April tampak kesal.

“Ya ampun Pril!”

“Judulnya apa si?”

“Qori kaseep ... yang ganteng!” bisik Wike meyakinkan sahabatnya.

“Oalaaahhhh... Keke! Norak kamu! Ternyata sulit jadi wanita sholihah ya hihihi....”

“Apaan sih?”

“Ini pengajian Ke, masa kamu malah mikirin cowok!”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun