Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kaligrafi Bunga Tulip

15 Mei 2016   12:52 Diperbarui: 13 April 2018   20:06 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Yaaa nggak apa-apa.... silakan! Kita berlima masih heboh kok!” kata Hidayat mempersilakan.

Wirawan berlalu bersama Santi berjalan ke arah timur. April tertegun. Ia tatapi kepergian Wirawan bersama Santi dengan masygul. Ia kecewa. April tidak sadar dari tadi Nurani mengamati paripolahnya. April terhenyak ketika Nurani menyenggol lengannya.

“Ssst .... “

“Eh, ehh... apa? Ada apa Nur?”

“Hei Pril! Kamu kok bengong gitu sih? Kenapa? Ngiri?”

“Ngiri apaan?” tanya April sambil tersipu.


“Ngiri apa cemburu?”

“Cemburu apaan?”

“Cemburu sama Santi!”

“Iiih.... memangnya Wira itu apaku?”

“Calon jodohmu!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun