Mohon tunggu...
Didik Agus Suwarsono
Didik Agus Suwarsono Mohon Tunggu... Cah Angon -

"Khoirunnas anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penat

6 Mei 2011   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diantara samar pasir berbisik

Aku melangkah dalam gontai

Sembari berharap ombak pantai berdebur menyisir

Mengikis getir pelan perlahan membawa lesap secarik kenangan

Seperti ketika pendar biru kelabu

Lesap tak tentu oleh siklon waktu

Diantara lengkuhan nafas yang sengau terhela

Ku selipkan setumpuk penat pekat jiwa

Menempel lekat menyekatdada

Miriskan lirih penatterdera

Endapkan asa henyak lesap di jiwa

Barang kali kau terlalu eksotik

Sampai sekedar tepis wangiparfummu

Aku harus terus terjatuh terguling-guling di tanah berlumpur

Tersungkur dan asa terhambur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun