Mohon tunggu...
Dicsr
Dicsr Mohon Tunggu... -

"Menjadi orang penting itu baik tetapi alangkah lebih penting untuk bisa menjadi orang baik"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Pengusaha Kaya yang Ingin Mengakhiri Hidupnya!

23 Mei 2016   18:44 Diperbarui: 24 Mei 2016   08:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Cerita dari seorang teman, tentang seorang pengusaha sukses yang ada disalah satu kota besar di Tanah Air Tercinta Kita ,semoga cerita inpirasi pengalaman hidup ini bisa membawa berkah untuk kita semua. kita sebut saja Namanya Pak Kaya,  dimana Pak Kaya ini sudah berkeluarga memiliki 3 putri yang cantik-cantik kemudian istri yang cantik juga, ditambah memiliki kekayaan yang melimpah secara materi tidak ada yang kurang.

 Mungkin kalau kita lihat dengan kondisi keluarga seperti itu seharusnya bahagia, apapun tinggal pesan tanpa harus melihat isi dompetnya. Istri pak kaya ini juga bekerja atau kita sebut wanita karir diperusahaan orang lain dan keduanya kadang harus pulang larut malam sehingga ketika bertemu sudah dalam  keadaan lelah dan biasanya sudah langsung tidur, jarang terjadi komunikasi diantara keduanya bahkan terhadap anak-anaknya.

Kondisi seperti ini menyebabkan tingkat emosi pak kaya semakin labil, ia mudah sekali marah atau tersinggung kemudian di kantornya juga sama terhadap para karyawannya pun tidak segan-segan memarahi karena hal-hal kecil dan itu sering dilakukan didepan umum atau karyawan yang lain.

Waktu terus berlalu dan masa pun berganti ( puitis sekallllli), Pak Kaya ini merasa bahwa hidupnya tidak memiliki siapa-siapa, walaupun ada keluarga (anak dan istrinya ) tetapi baginya seperti tidak berarti, memiliki segala tetapi merasa hampa , sepi dan kosong.

Hingga pada suatu ketika ia memutuskan sesuatu didalam hatinya yang seharusnya tidak boleh dilakukan, yaitu Ingin Mati atau Bunuh Diri. Pak Kaya ini sudah berhari-hari terus memikirkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya dan akhirnya ia memutuskan bawa ia ingin mati. Tetapi didalam hatinya masih ada rasa takut Kematian seperti apa supaya kematian datang tanpa ia sadari. Untuk melaksanakan niat yang sudah dibulatkan didalam hatinya Pak Kaya mencari Guru untuk diminta bantuan melaksanakan keinginannya yaitu MATI.

Setelah mencari kesana kemari akhirnya ia menemukan Guru, kemudian setelah bertemu ia mengutarakan niatnya untuk mati, tetapi guru ini justru menasehatinya “untuk apa harus mati bapak memiliki kekayaan, keluarga, istri apa lagi yang kurang”, karena merasa keinginannya tidak dilaksanakan malah diberi nasihat, pak kaya ini kembali mencari Guru yang kedua.

Akhirnya Guru yang keduapun berhasil ditemukan oleh Pak Kaya, setelah bertemu pak kaya menceritakan keinginannya untuk mati, tanpa berpikir panjang Guru yang kedua ini menyanggupi untuk membantu keinginannya, dalam hati pak kaya ada sedikit perasaan aneh “Kenapa guru ini kok tidak menasehati terlebih dahulu malahan mau membantu keinginan saya untuk mati tapi sudahlah yang penting niat saya bisa dilaksanakan”.

Kemudian sang guru ini meminta Pak Kaya mengambil air yang tersimpan di ruang tamu “Pak kaya, didepan meja ruang tamu saya ada botol yang berisi air, bapak minum maka bapak puya waktu 3 hari dan dihari ketiga tepat jam 12 siang bapak akan mati dan itu tanpa bapak sadari”  tanpa berpikir panjang pak kaya langsung meminum habis botol yang berisi air.

Didalam perjalanan pulang, ia terus berpikir “ sebentar lagi saya akan mati, kalau dihitung berarti 3 hari kedepan, tepat dihari ketiga dan jam 12 siang saya akan mati”. Sampai dirumah sudah larut malam, kemudian Pak Kaya masih melihat istrinya di ruang keluarga sedang membaca buku. Dalam hatinya  “Saya sebentar lagi mau mati, tidak ada salahnya saya bertegur sapa ah, kemudian ia menghampiri istrinya membelai rambutnya sambil berkata Mamah maafin papahnya apabila selama ini papah banyak melakukakan kesalahan, tidak bisa menjadi suami yang diharapkan mamah. Seketika istrinya bengooong dan kaget karena selama ini suami hampir tidak pernah mengajak untuk ngobrol paling seperlunya saja.sambil dalam keadaan heran, bingung istrinya menjawab; sama-sama pah, kemudian Pak Kaya bertanya ; anak-anak sudah tidur mah? Belum, tolong panggilkan papah mau bicara. Dalam hatinya masih memikirkan “ tidak ada salahnya sebentar lagi juga saya mati.”

Setelah semua berkumpul, Pak Kaya ini memulai berbicara Anak-anakku sayang, dan istriku sayang. Papah mau minta maaf apabila selama ini papah banyak salah terhadap kalian, sering memarahi kalian. Anak-anaknya juga kaget mendengar ucapan papahnya yang tidak biasa, kemudian Pak Kaya berkata lagi besok papah tidak akan bekerja, papah ingin mengajak seharian kalian semua untuk jalan-jalan, makan bersama, bermain bersama, pokoknya semua kita lakukan hal-hal yang menyenangkan bersama.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun