Mohon tunggu...
Dicky Wimanjaya
Dicky Wimanjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Sallus populi suprema lex

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konflik Rempang: Pembangunan atau Penindasan

24 Maret 2025   08:53 Diperbarui: 24 Maret 2025   08:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai penutup, penulis ingin meminjam ungkapan yang disampaikan oleh Cicero yaitu "Salus Populi Suprema Lex" bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat merupakan hukum tertinggi. Dari ungkapan tersebut jelaslah bahwa negara sudah seharusnya mengutamakan kesejahteraan masyarakatnya diatas investasi. Secara logika, bagaimana mungkin PSN yang bertujuan untuk memajukan masyarakat Indonesia dapat dikatakan memajukan masyarakat Indonesia jika PSN itu nyatanya dibangun diatas penderitaan, darah, dan tangisan masyarakat Indonesia itu sendiri. Untuk itu, pemerintah Indonesia wajib mengedepankan perlindungan terhadap masyarakat adat Rempang diatas kepentingan investasi. Mengingat tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, serta bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat merupakan hukum tertinggi.

Akhir kata, jika pembangunan dilakukan dengan mengorbankan rakyatnya sendiri, apakah itu masih bisa disebut sebagai kemajuan? Atau justru kita sedang menyaksikan bagaimana kepentingan segelintir orang lebih diutamakan daripada kesejahteraan masyarakat Rempang? Pada akhirnya, Rempang Eco-City merupakan Kemajuan atau Penindasan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun