Mohon tunggu...
Diky
Diky Mohon Tunggu... Mahasiswa

My hobbies are playing football and fishing

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Digempur Transportasi Online: Angkot Padang Trayek Ini Tinggal Dua Unit

30 Juli 2025   19:23 Diperbarui: 30 Juli 2025   19:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar trasportasi angkot padang, sumber(Google)

Era Senja Transportasi Legendaris Minang

PADANG - Di sudut-sudut jalan Kota Padang, sebuah fenomena mengharukan tengah terjadi. Angkutan kota (angkot) yang dulunya menjadi nadi kehidupan transportasi warga Minang, kini menghadapi masa suramnya. 

Salah satu gambaran paling mencengangkan terlihat pada beberapa trayek yang dulu ramai dengan puluhan unit, kini hanya tersisa dua unit kendaraan yang masih beroperasi dengan setia.

Nostalgia yang Terkubur Asap Knalpot
Masih segar dalam ingatan, bagaimana Kota Padang pernah memiliki 2.220 unit angkot yang tersebar di 93 trayek pada tahun 2019. Angka yang fantastis untuk sebuah kota dengan luas 694,96 km. Namun, lima tahun kemudian, pemandangan itu telah berubah drastis.

"Pak, ini angkot terakhir yang lewat hari ini," ujar Budi (45), sopir angkot trayek kuning yang sudah mengemudi selama 20 tahun. Matanya yang lelah menatap jalanan yang dulu selalu dipenuhi sesama angkot, kini didominasi mobil-mobil putih dan hijau bertuliskan aplikasi transportasi online.

Revolusi Digital yang Mengubah Segalanya

Kedatangan transportasi berbasis aplikasi seperti Grab dan Gojek telah mengubah lanskap transportasi Padang secara fundamental. Jika dulu penumpang harus membayar tarif angkot Rp3.000 untuk jarak dekat dan Rp6.000 untuk jarak jauh, kini dengan berbagai promo dan cashback, transportasi online menawarkan harga yang lebih kompetitif dengan kenyamanan berlipat.

Pak Asril (52), pemilik tiga unit angkot trayek merah, menceritakan perjuangannya yang semakin berat. "Dulu saya punya tiga angkot, sekarang tinggal satu yang masih jalan. Dua lainnya mangkrak di garasi karena tidak laku," katanya dengan nada getir.

Anatomi Kemunduran: Dari 93 Trayek Menjadi Segelintir
Data menunjukkan bahwa 90% trayek angkot Padang berputar ke kawasan Pasar Raya Padang, menjadikan pusat kota sebagai jantung transportasi tradisional. Namun, konsentrasi rute ini justru menjadi bumerang ketika transportasi online hadir dengan fleksibilitas point-to-point.

Trayek-trayek yang Sekarat:

  • Trayek kuning (Terminal - Pasar Raya) yang dulu memiliki 30 unit, kini hanya 3 unit
  • Trayek hijau (By Pass - Anak Air) dari 25 unit menjadi 2 unit
  • Trayek biru (Lubuk Buaya - Pasar Raya) dari 20 unit tersisa 4 unit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun