Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

IG: cakesbyzas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sok Membela yang Lemah, Malah Menjadi Koruptor

22 Agustus 2025   09:01 Diperbarui: 22 Agustus 2025   09:01 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koruptor seringkali menampilkan wajah baik (wirestock/freepik)

Pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana menjadi orang baik tanpa perlu sandiwara? Jawabannya sederhana, tapi menantang: fokus pada niat dan konsistensi tindakan. Anda bisa membela yang lemah, memperbaiki ketidakadilan, atau melakukan kebaikan sosial, tapi pastikan motivasi Anda benar-benar untuk kebaikan, bukan untuk citra diri.

Kesabaran dan ikhlas menjadi kunci. Tidak semua kebaikan terlihat atau diapresiasi oleh orang lain. Kadang, kebaikan yang sejati cuma diketahui oleh Allah dan hati nurani sendiri. Tapi itulah yang paling penting. Karena pada akhirnya, ketika sandiwara runtuh, yang tersisa hanyalah diri yang jujur dan integritas yang tulus.

Selain itu, refleksi diri harus menjadi rutinitas. Evaluasi tindakan dan niat secara berkala. Kalau ada ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan, segera perbaiki. Jangan sampai Anda terseret oleh godaan untuk menampilkan diri lebih baik dari yang sebenarnya. Kesederhanaan dan kejujuran seringkali lebih berharga daripada penampilan heroik yang palsu.

Kesimpulan

Fenomena orang yang sok membela kaum lemah tapi diam-diam korup adalah cermin dari kompleksitas manusia. Kita belajar kalau niat, integritas, dan konsistensi lebih penting daripada penampilan atau sandiwara. Kita juga belajar untuk tidak terlalu mudah terpesona oleh tampilan luar, karena topeng bisa menipu.

Sekarang, pikirkan diri Anda sendiri. Apakah selama ini ada saat di mana Anda menampilkan kebaikan cuma untuk dilihat orang lain? Apakah niat Anda selalu lurus, atau kadang terselip keinginan untuk terlihat baik di mata orang lain? Bagaimana Anda menjaga integritas agar tindakan dan kata-kata selaras?

Refleksi ini bukan sekadar introspeksi, tapi juga panggilan untuk bertindak lebih jujur, lebih ikhlas, dan lebih konsisten. Karena ketika kita menilai diri sendiri dengan jujur, kita tidak perlu takut topeng kita jatuh. Bahkan, kita akan menemukan kedamaian dan kepuasan yang jauh lebih besar daripada pujian duniawi yang semu.

Mungkin pertanyaannya sekarang adalah: bagaimana cara Anda memastikan niat dan tindakan Anda selaras? Apakah Anda siap menghadapi kenyataan diri sendiri tanpa sandiwara? Dan apakah Anda mau menjadi orang baik yang sejati, bukan cuma sekadar penampilannya saja?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun