Untuk tetap berpegang pada nilai-nilai Islam di tengah budaya materialistik membutuhkan kekuatan iman yang besar. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya. Ketika Anda bisa berkata tidak pada tekanan sosial, ketika Anda bisa berdiri tegak dengan kesederhanaan, maka Anda sudah memenangkan pertarungan terbesar: pertarungan melawan ego.
Masyarakat mungkin akan terus menilai dari luar. Tapi Anda punya cermin yang lebih jujur: cermin iman. Cermin ini tidak menipu. Ia memperlihatkan siapa Anda sebenarnya. Dan Anda bisa berdiri di hadapan Allah tanpa rasa malu, karena Anda tahu kalau Anda sudah memilih jalan yang benar.
Saatnya Menata Kembali Standar Nilai Diri
Mungkin selama ini Anda mengukur diri dari penilaian orang. Mungkin Anda pernah merasa tidak cukup cuma karena tidak punya tas branded atau sepatu mahal. Tapi sekarang, Anda bisa memilih untuk membebaskan diri. Anda bisa kembali kepada nilai-nilai Islam yang menenangkan.
Harga diri tidak bisa dibeli. Tidak bisa dipinjam. Tidak bisa diciptakan oleh barang. Harga diri cuma bisa tumbuh dari dalam: dari iman, dari akhlak, dan dari rasa cukup terhadap pemberian Allah.
Jangan biarkan dunia mendikte siapa Anda. Jangan biarkan tas atau merek menentukan seberapa bernilai Anda. Karena Anda lebih dari apa yang Anda pakai. Anda adalah ciptaan terbaik Allah, dan itu tidak akan berubah cuma karena Anda memilih hidup sederhana.
Jadilah Muslim yang tidak silau. Jadilah Muslim yang kuat. Jadilah Muslim yang tahu kalau harga diri sejati adalah ketika Allah ridha kepada Anda. Dan tidak ada satupun barang di dunia ini yang bisa menggantikan nilai itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI